Tol Yogyakarta Solo

“Pikir-pikir” Warga Terdampak Proyek Tol Jogja-Solo di Sleman

Sejumlah warga Sleman masih pikir-pikir setelah mengetahui appraisal atau penentuan nilai ganti rugi tidak seperti yang diharapkan.

Editor: Joko Widiyarso
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Proses musyawarah kesepakatan bentuk ganti kerugian pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Solo di Kalurahan Tlogoadi, Sleman, Rabu (11/1/2023). 

Nugroho saat pembayaran ganti rugi tol di balai desa Joton itu, tiba dengan mengenakan kemeja kotak-kotak warna hitam dan dipadukan dengan celana jeans warna biru muda.

Ia mengaku hanya mendapat izin satu hari dari pabrik tempat ia bekerja. Selepas menerima pembayaran ganti rugi tol itu, Nugroho langsung pergi ke Tangerang.

"Saya merantau di Tangerang, kerja di pabrik. Ini juga mau langsung balik, karena izinnya cuma sehari doang," ucapnya.

Saat ditanya, uang miliaran itu digunakan untuk apa, sembari bergegas naik ke atas sepeda motor, Nugroho mengaku akan membuat rumah dan sisanya untuk ditabung.

"Paling uangnya untuk beli tanah dan rumah aja lah. Yang penting bisa beli rumah dulu," ucapnya sembari menaiki sepeda motor matiknya.

Sementara itu, Kasi Pengadaan tanah, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono mengatakan pembayaran ganti rugi tol di Desa Joton memakan waktu hingga tiga hari.

Total selama tiga hari itu terdapat 206 bidang tanah yang dibayarkan ganti kerugiannya dengan nilai total mencapai Rp 255 miliar.

"Untuk Joton pembayaran selama tiga hari mulai Selasa, rabu dan Kamis. Ini desa paling terdampak proyek tol di Klaten karena untuk pembangunan simpang susun," tukasnya. (Tribunjogja.com/rif/mur)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved