Tol Yogyakarta Solo
“Pikir-pikir” Warga Terdampak Proyek Tol Jogja-Solo di Sleman
Sejumlah warga Sleman masih pikir-pikir setelah mengetahui appraisal atau penentuan nilai ganti rugi tidak seperti yang diharapkan.
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinamika terjadi di masyarakat terdampak dalam proses pengadaan tanah untuk proyek pembangunan jalan Tol Jogja Solo.
Tidak semua berjalan dengan mulus. Terbukti, saat musyawarah kesepakatan ganti kerugian di Kalurahan Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Ternyata, tidak semua warga terdampak langsung merelakan tanahnya untuk dibangun Tol Yogyakarta-Solo tersebut.
Sejumlah warga Sleman masih pikir-pikir setelah mengetahui appraisal atau penentuan nilai ganti rugi tidak seperti yang diharapkan.
"Kaitannya dengan pengadaan (lahan) masyarakat tentu akan menanyakan, seberapa toh ganti ruginya," kata Lurah Tlogoadi, Sutarja ditemui di sela musyarawah kesepakatan bentuk ganti rugi jalan tol Jogja-Solo seksi II di Tlogoadi, Rabu (11/1/2023).
“Yang jelas, tadi sudah ada masukan. Ada (warga) yang menerima dan ada juga yang masih kurang (nilainya). Bervariasi lah.
Warga yang kurang menerima, kata dia karena nilai appraisal lahan miliknya yang terdampak jalan tol Jogja- Solo merasa dihargai lebih rendah dibanding lahan di sekitarnya.
Dalam proses pengadaan tanah, pihak Kalurahan menurut dia sudah menyelesaikan segala persyaratan administrasi sesuai kewenangan.
Adapun, penentuan nilai ganti rugi bukan kewenangan dari Kalurahan melainkan dari tim appraisal.
Jumlah warga Tlogoadi yang belum menerima ini tidak banyak.
Menurut Sutarja hanya satu atau dua warga saja. Mereka yang belum menerima diberi kesempatan untuk berpikir pikir.
"(Warga terdampak Tol Jogja-Solo) Diberi jeda waktu untuk berpikir pikir.
Nanti dari tim (pihak tol) lagi yang memberikan jawaban," kata dia.
Diketahui, lahan terdampak jalan tol Jogja Solo seksi II di Kalurahan Tlogoadi tersebar di tiga Padukuhan, yaitu Nambongan, Nglarang dan Karang Bajang dengan total lahan 267 bidang dari 348 pihak yang berhak (PYB).
Musyawarah penentuan bentuk ganti kerugian dibagi dalam dua hari, yakni Rabu dan Kamis (11-12/1) besok.
Warga yang sudah mendapat nilai appraisal dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), dipanggil satu persatu.
Jika sepakat dengan nominal ganti rugi maka segera menandatangani berita acara kesepakatan musyawarah.
Namun jika masih ragu, warga diperbolehkan bertanya terlebih dahulu.
Bahkan jika tidak sepakat dengan nominal ganti rugi, pemilik lahan diberi kesempatan 14 hari untuk mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri.
Pembebasan lahan yang berada di Kalurahan Trihanggo, Tlogoadi dan Tirtoadi ini ditarget segera selesai.
Sebab, seksi II di tiga kalurahan sepanjang lebih kurang tiga kilometer tersebut didahulukan untuk menghubungkan trase jalan tol Jogja - Bawen seksi I yang pembangunan kontruksinya sudah dimulai sejak tahun lalu.
Ketua Pengadaan Tanah yang juga Kepala Kanwil BPN DIY Drs. Suwito sebelumnya mengungkapkan, tahapan musyawarah di seksi II jalan Tol Jogja - Solo ini dalam dua pekan kedepan segera selesai.
Setelah itu, tahapan selanjutnya validasi data. Ia berharap warga segera melengkapi persyaratan yang dibutuhkan sehingga bisa cepat diajukan permohonan pembayaran ke LMAN..
"Mudah-mudahan, doakan saja, pada triwulan pertama tahun ini insya Allah (di seksi II) sudah bayaran," kata dia.
Warga terdampak di Klaten
Sementara itu, pembangunan tol Yogyakarta-Solo untuk seksi 1 yang melintas di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dijadwalkan rampung dikerjakan pada Agustus 2024.
Adapun untuk proses pembebasan lahan yang kena terjang tol pada seksi 1 itu ditarget rampung tahun 2023 ini.
Saat ini, proses pembebasan tanah yang diterjang proyek strategis nasional (PSN) di Kabupaten Klaten terus berjalan.
"Tahun 2024 sudah harus diresmikan bapak Presiden, jadi nanti targetnya Agustus tanggal 17 tahun 2024, itu untuk seksi pertama sudah bisa dilalui," ujar Kasi Pengadaan Tanah, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono pada TribunJogja.com, Selasa (10/1/2023).
Untuk mewujudkan itu, kata dia, saat ini proses pengajuan pembebasan tanah terdampak tol kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) terus dikebut.
"Yang sudah kami ajukan ke LMAN sebanyak 3.419 bidang tanah, itu hampir 86 persen dari total bidang tanah yang terdampak tol," ungkapnya.
Ribuan bidang tanah itu, kata Sulis tersebar di 45 desa dari 10 kecamatan. Adapun total desa yang terdampak tol di Klaten sebanyak 51 desa dari 11 kecamatan.
"Kalau total nilai uang ganti rugi dari 3.419 bidang tanah yang diajukan itu, senilai Rp 3,5 triliun," imbuhnya.
Namun, sampai awal Januari 2023 ini, yang sudah dicairkan oleh LMAN untuk pembayaran ganti rugi sekitar Rp 3 triliun untuk 3.180 bidang. Sisanya sedang dalam proses.
"Targetnya tahun 2023 ini pembebasan tanah selesai, karena yang belum kami verifikasi cuma, Desa Borangan dan Barukan," ucapnya.
Adapun untuk tiga desa di Kecamatan Klaten Utara karena ada perubahan untuk exit tol Ngawen maka juga akan dilakukan pengukuran ulang.
"Dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan proses pembebasannya," ucap dia.
Sebagaimana diketahui, jalan tol Jogja-Solo dibangun dalam tiga seksi, adapun seksi 1 yakni, Kartasura-Purwomartani memiliki panjang 42,3 kilometer.
Jalan tol seksi 1 itu, sebagian besar berada di Kabupaten Klaten.
Jadi miliarder baru
Di satu sisi, Nugroho (35) seorang pekerja pabrik di Tangerang, Provinsi Banten menjadi miliarder setelah rumahnya di Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dikukut proyek tol.
Tanah seluas 224 meter persegi yang diatasnya berdiri sebuah rumah itu mendapat ganti rugi proyek tol Yogyakarta-Solo senilai Rp 1,68 miliar.
Nugroho pun jauh-jauh datang dari Tangerang untuk menghadiri pembayaran ganti rugi proyek tol tersebut di balai desa Joton, Selasa (10/1/2023).
Ia menyebut jika rumah yang kena terjang proyek Trans Jawa itu masih ditempati oleh orang tuanya.
"Itu mah masih ditempati orang tua sih. Saya kan merantau, tapi (tanah dan rumah) sudah disertifikatin ke saya," ujarnya saat TribunJogja.com temui di sela pembayaran ganti rugi proyek tol itu.
Nugroho saat pembayaran ganti rugi tol di balai desa Joton itu, tiba dengan mengenakan kemeja kotak-kotak warna hitam dan dipadukan dengan celana jeans warna biru muda.
Ia mengaku hanya mendapat izin satu hari dari pabrik tempat ia bekerja. Selepas menerima pembayaran ganti rugi tol itu, Nugroho langsung pergi ke Tangerang.
"Saya merantau di Tangerang, kerja di pabrik. Ini juga mau langsung balik, karena izinnya cuma sehari doang," ucapnya.
Saat ditanya, uang miliaran itu digunakan untuk apa, sembari bergegas naik ke atas sepeda motor, Nugroho mengaku akan membuat rumah dan sisanya untuk ditabung.
"Paling uangnya untuk beli tanah dan rumah aja lah. Yang penting bisa beli rumah dulu," ucapnya sembari menaiki sepeda motor matiknya.
Sementara itu, Kasi Pengadaan tanah, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono mengatakan pembayaran ganti rugi tol di Desa Joton memakan waktu hingga tiga hari.
Total selama tiga hari itu terdapat 206 bidang tanah yang dibayarkan ganti kerugiannya dengan nilai total mencapai Rp 255 miliar.
"Untuk Joton pembayaran selama tiga hari mulai Selasa, rabu dan Kamis. Ini desa paling terdampak proyek tol di Klaten karena untuk pembangunan simpang susun," tukasnya. (Tribunjogja.com/rif/mur)
Berita Tol Yogyakarta-Solo
Tol Yogyakarta-Solo
Tol Jogja Solo
Sleman
Berita Sleman Hari Ini
Berita Jogja Hari Ini
Update Proyek Tol Jogja-Solo di Trihanggo-Junction Sleman, Ini Alasan Penggunaan Metode Sosrobahu |
![]() |
---|
Proyek Tol Jogja Solo Paket 1.2 Klaten-Purwomartani Capai 84 Persen |
![]() |
---|
Selain Masjid Berusia Satu Abad, Tiga Komplek Pemakaman Juga Terdampak Tol di Argomulyo Bantul |
![]() |
---|
Gerbang Tol Prambanan Dibuka sampai 8 April 2025, Jalur Fungsional Prambanan-Tamanmartani Ditutup |
![]() |
---|
UPDATE Tol Jogja-Solo Seksi 2 Trihanggo-Junction, 2 Masjid dan 1 Sekolah Belum Direlokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.