Perang Rusia Vs Ukraina
Grup Wagner, Pasukan Swasta Rusia Jadi Ujung Tombak Rebut Kota Soledar
Grup Wagner, kontraktor keamanan swasta Rusia jadi tulang punggung merebut Kota Soledar di Donetsk, dari pasukan Ukraina.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, SOLEDAR - Kota Soledar, tempat pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir, telah berada di bawah kendali penuh unit perusahaan militer swasta Wagner Rusia.
Pernyataan ini disampaikan pemimpin kontraktor keamanan itu, Yevgeny Prigozhin, seperti dikutip dari layanan medianya, Rabu (11/1/2023).
Grup Wagner Rusia mengumumkan telah mengambil alih seluruh wilayah Soledar, setelah pertempuran sengit berhari-hari dengan pasukan Ukraina yang sebelumnya berada di kota itu.
"Unit dari perusahaan militer swasta Wagner telah menguasai seluruh wilayah Soledar. Pusat kota telah dikepung, dan perang kota sedang berlangsung. Jumlah tawanan akan diumumkan besok," Yevgeny Prigozhin di akun telegram Grup Wagner.
Prigozhin menambahkan tentara Ukraina yang tersisa akan memiliki dua pilihan, menyerah atau dimusnahkan.
"Tidak ada unit selain pejuang Wagner yang berpartisipasi dalam pembebasan kota Solidar," tegasnya.
Baca juga: Soledar Jatuh ke Pasukan Rusia, Bakhmut Masih Perang Sengit Jarak Dekat
Baca juga: Pentagon Ingin Kirim Stryker ke Ukraina, Ranpur Modern Hadapi Perang Musim Semi
Baca juga: Ukraina Tolak Penghentian Permusuhan Usulan Vladimir Putin
Penjabat Kepala Republik Rakyat Donetsk (DPR), Denis Pushilin, mengkonfirmasi pada Selasa malam kelompok militer swasta Rusia menuntaskan Gerakan dan mengambil kendali penuh atas Soledar.
"Menurut informasi terbaru, pusat Soledar berada di bawah kendali divisi Wagner, dan di sini orang-orang telah mendapatkan tempat di satu sisi dan sisi lainnya. Mereka sudah bergerak maju secara efektif," kata Pushilin kepada Channel One.
Info Awal dari Pentagon
Kabar jatuhnya Soledar sebelumnya dikemukakan pejabat militer Pentagon. Sementara pertempuran jarak dekat masih berkecamuk di kota terdekat Bakhmut, Donetsk.
Pejabat senior Pentagon mencatat pertempuran sporadis masih dilakukan pasukan Ukraina melawan tekanan Rusia.
“Kami berpikir ada bagian yang baik dari Soledar yang dimiliki Rusia dan Ukraina juga. Baku tembak artileri ini ngeri,” kata pejabat Pentagon dikutip Al Mayadeen dari Beirut, Selasa (10/1/2023).
Menurut pejabat itu, Bakhmut, yang terletak tujuh kilometer dari Soledar, juga menjadi medan pertempuran ganas, kedua belah mengobral ribuan peluru artileri.
Staf Pertahanan Republik Rakyat Donetsk (DPR) mengatakan pada hari sebelumnya pasukan Rusia telah mengambil alih desa Bakhmutskoe dekat Soledar dan timur laut Bakhmut.
Kedua kota utama tersebut terletak di bagian DPR yang dikuasai Kiev, yang menjadi bagian dari Federasi Rusia pada September setelah referendum.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan orang-orang yang tinggal di DPR, Republik Rakyat Lugansk, Kherson, dan Zaparozhye telah menjadi warga negara (Rusia) selamanya.
“Saya ingin orang-orang di Kiev dan pemilik aslinya mendengarkan saya; kami meminta Kiev untuk memasuki gencatan senjata segera untuk mengakhiri perang yang mereka mulai pada 2014," kata Putin.
Bakhmut telah menjadi pusat transportasi penting untuk memasok pasukan Ukraina di Donbass sehubungan dengan perang Ukraina.
Beberapa hari yang lalu, seorang pejabat AS mengkonfirmasi tentara Rusia telah membuat kemajuan bertahap di kota Bakhmut, yang terletak di pinggiran barat wilayah Donetsk.
“Masih ada pertempuran sengit, karena Ukraina terus berperang, dan Rusia, pada gilirannya, terus membuat kemajuan bertahap di sana," katanya.
Pertempuran sengit akan terus berlanjut di Donetsk di bulan-bulan mendatang. Pasukan Rusia terus maju menuju daerah padat penduduk kota .
Lebih dari sebulan lalu pasukan Rusia memperketat pengepungan mereka terhadap pasukan Ukraina yang hadir di sana, dan mereka terus membombardir posisi mereka dengan rudal dan artileri.
Media barat telah berbicara tentang pertempuran Bakhmut selama lebih dari sebulan sekarang, di mana sekutu Kiev khawatir kendali Rusia atas itu akan menjadi kunci runtuhnya seluruh front di tangan pasukan Rusia selama musim dingin yang keras.
Sumber-sumber Rusia mengkonfirmasi pasukan Ukraina dan tentara bayaran menderita kerugian besar dalam hal nyawa dan peralatan.
Pasukan Ukraina sangat menderita karena sulitnya memindahkan personel ke kota, karena kondisi cuaca yang keras.
Sisi lain, mereka terpaksa menarik bala bantuan dari front Zaporozhye dan Svatove, untuk memperkuat kelompok tempur di Bakhmut.
Dengan opsi terakhir ini, pasukan Ukraina akan melemahkan posisi mereka di kota-kota lain dan terpaksa mengorbankan kemampuan mereka ke arah itu.
Opsi lain, Ukraina akan mengerahkan semua pasukan cadangan mereka dalam upaya untuk menghadang gerak maju Rusia.
Perkembangan lain sepanjang pekan hingga akhir pekan lalu, Pasukan Dirgantara Rusia mengebom tempat penempatan legiun asing tentara Ukraina di Republik Rakyat Donetsk.
Lebih dari 130 tentara bayaran asing menemui ajalnya selama 24 jam terakhir. Hal ini dikemukakan juru bicara Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Igor Konashenkov.
Update Data Perang Rusia-Ukraina
Serangan diarahkan ke unit legiun asing di Maslyakovka dan Kramatorsk di Republik Rakyat Donetsk.
Selain itu, Konashenkov mengungkapkan pasukan Rusia melenyapkan sekitar 90 tentara Ukraina selama serangan yang dilakukan di DPR.
"Sebanyak 90 prajurit Ukraina, dua tank, lima kendaraan lapis baja tempur, dan tujuh kendaraan bermotor tersingkir akibat kerusakan yang ditimbulkan pada musuh dengan senjata gabungan di daerah dekat pemukiman Krasnoye, Petrovskoye, Nevelskoye, Georgiyevka dan Pobeda di Republik Rakyat Donetsk," kata Konashenko.
Ini terjadi setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 89 tentara Rusia tewas Senin setelah pasukan Ukraina menembakkan rudal ke fasilitas penempatan sementara pasukan Rusia di Makiivka, DPR.
Konashenkov melaporkan angkatan bersenjata negaranya menghancurkan empat sistem roket multipeluncur HIMARS buatan AS, 800 butir amunisi, dan 120 tentara Ukraina di DPR.
Titik serangan ada di area stasiun kereta api Druzhkovka. Dua sistem roket peluncuran ganda HIMARS buatan AS, empat sistem roket Vampir RM-70 buatan Ceko hancur.
Konashenkov menggarisbawahi pasukan Rusia mengungkap posisi Ukraina di wilayah tersebut, yang memungkinkan mereka menggunakan dua HIMARS untk membombardir penduduk sipil di DPR.
Selain itu, dalam 24 jam terakhir terlihat Moskow menembak jatuh 13 UAV Ukraina dan mencegat sembilan roket HIMARS.
Dilaporkan, UAV ditembak jatuh di dekat permukiman Svistunovka dan Chervonopopovka di Republik Rakyat Lugansk, Kirillovka di Republik Rakyat Donetsk, Trudovoye dan Berdyansk di Wilayah Zaporozhye.
Sementara itu, roket HIMARS jatuh di dekat komunitas Chervonopopovka di Republik Rakyat Lugansk dan Novaya Kakhovka di Wilayah Kherson.
Konashenko mengklaim Rusia telah menghancurkan lebih dari 2.800 drone Ukraina sejak awal perang Ukraina.(Tribunjogja.com/AlMayadeen/xna)
Putin : Penyabot Ukraina Serang Warga Sipil di Bryanks Rusia |
![]() |
---|
Petempur PMC Wagner Kibarkan Bendera di Jantung Kota Bakhmut |
![]() |
---|
Serangan Massal Drone ke Krimea Gagal, 10 Drone Ukraina Ditembak Jatuh Rusia |
![]() |
---|
Pasukan Ukraina Bakal Segera Mundur dari Artemovsk/Bakhmut |
![]() |
---|
Rusia Tembak Jatuh Drone Ukraina yang Serang Krasnodar dan Adygea |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.