Perang Rusia Vs Ukraina

Yunani Kirim Ranpur BMP-1 ke Ukraina, Ditukar Marder dari Jerman

Yunani mengirimkan kendaraan tempur BMP-1 eks Jerman Timur ke Ukraina dan mendapat ganti ranpur Marder dari Jerman.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Bundeswehr
Tank Leopard dioperasikan Angkatan Bersenjata Jerman atau Bundeswehr. Menghadapi perubahan peta politik dan konflik terkini, Jerman mereformasi militernya dari pasif menjadi lebih agresif secara anggaran maupun kemampuan persenjataannya. 

Menurut Antonov, semua tindakan pemerintah AS menunjukkan kurangnya keinginan untuk penyelesaian secara politik.

Duta Besar Rusia itu menyoroti reaksi Presiden AS Joe Biden terhadap usulan gencatan senjata 36 jam pada perayaan Natal Ortodoks yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Presiden AS menolak tawaran Moskow, dengan mengatakan, "Saya enggan menanggapi apa pun yang dikatakan Putin. Saya pikir dia mencoba mencari oksigen," kata Biden saat ditanya.

“Semua ini berarti Washington berkomitmen untuk berperang bersama kami hingga Ukraina terakhir, sementara nasib rakyat Ukraina tidak berarti apa-apa bagi AS,” kata diplomat itu.

Gencatan senjata yang diusulkan Putin juga dicap munafik oleh pejabat Ukraina, dengan Presiden Vladimir Zelensky menyebutnya sebagai tipu muslihat.

"Semua orang di dunia tahu bagaimana Kremlin menggunakan gencatan senjata untuk melanjutkan perang dengan semangat baru," kata Zelensky di rekaman video yang diedarkan.

Pemerintah AS akan memasok Ukraina dengan sejumlah pengangkut personel lapis baja dalam paket bantuan yang akan datang.

Seorang pejabat militer senior menggambarkan bantuan itu sebagai pembunuh tank.

Langkah ini mengikuti laporan Washington masih menolak untuk mempertimbangkan lapis baja yang lebih berat untuk Kiev, meskipun ada permintaan berulang kali untuk tank tempur utama Abrams.

Juru bicara Pentagon Pat Ryder mengumumkan bantuan terbaru pada Kamis. Ia mengatakan Kiev akan menerima Bradley Fighting Vehicle dalam jumlah yang tidak ditentukan.

“Ini jelas merupakan kemampuan lapis baja yang dapat mengangkut infanteri mekanis ke dalam pertempuran untuk mendukung operasi ofensif dan defensif,” katanya.

Ranpur itu menurut Ryder memiliki tingkat daya tembak dan lapis baja yang akan membawa keuntungan di medan perang.

“Ini bukan tank, tapi pembunuh tank,” imbuhnya. Sumber lain mengatakan akan ada 50 Bradley yang dikirim ke Kiev.

Kiev telah meminta senjata yang semakin berat selama konflik, khususnya meminta tank tempur utama M1 Abrams.

Namun, pejabat AS terus mengesampingkan permintaan tank tempur berat berukuran 60 ton itu karena sejumlah pertimbangan.

Dikembangkan pada 1980-an untuk bersaing dengan kendaraan tempur BMP Soviet, Bradley dirancang untuk mengangkut dan memberikan perlindungan bagi infanteri.

Ranpur M3 Bradley biasanya dioperasikan tiga awak, dan memiliki ruang ekstra untuk pasukan pengintai dan rudal BGM-71 TOW dan senjata anti-tank.(Tribunjogja.com/RussiaToday/Almayadeen/xna)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved