Perang Rusia Vs Ukraina
Kirim Ranpur Bradley ke Ukraina, AS Tunjukkan Diri Tak Ingin Solusi Damai
AS masih belum berminat menyelesaikan konflik Ukraina secara damai karena justru memasok peralatan tempur semakin berat ke Kiev.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNOJOGJA.COM, WASHINGTON – Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, menyatakan pemerintah AS tak tertarik penyelesaian konflik Rusia-Ukraina secara damai.
Anatoly Antonov menunjuk keputusan Washington untuk memasok Kiev dengan kendaraan tempur Bradley, dan rencana Jerman serta Prancis yang akan mengirim rudal Patriot serta tank AMX-10.
Menurut Antonov, AS bahkan belum mencoba mendengarkan peringatan Rusia terhadap jalan berbahaya semacam itu.
“AS melepaskan perang proksi nyata melawan Rusia dengan mendukung penjahat Nazi di Kiev pada awal 2014,” kata Dubes Antonov dikutip Sputniknews dan Russia Today, Jumat (6/1/2023).
Ia mengacu kudeta yang menggulingkan presiden yang terpilih secara demokratis, Viktor Yanukovich pada 2014.
“Setiap pembicaraan tentang sifat defensive senjata yang dipasok ke Ukraina telah lama menjadi tidak masuk akal,” tambahnya.
Utusan itu mengklaim pengiriman senjata barat hanya mendorong kaum radikal Ukraina untuk melakukan perbuatan buruk.
Juga akan menambah perasaan impunitas mereka. Mereka terus membunuh warga sipil di Donbass, Zaporozhye dan Kherson di Federasi Rusia.
“Tidak seorang pun harus meragukan siapa yang memikul tanggung jawab untuk memperpanjang konflik ini,” katanya.
Baca juga: Ukraina Tolak Penghentian Permusuhan Usulan Vladimir Putin
Baca juga: Prancis Pasok Tank AMX-10, AS Akan Kirim Ranpur Bradley ke Ukraina
Baca juga: Pejabat Ukraina Takut-takuti Jerman Jika Tak Kirim Tank Leopard 2
Menurut Antonov, semua tindakan pemerintah AS menunjukkan kurangnya keinginan untuk penyelesaian secara politik.
Duta Besar Rusia itu menyoroti reaksi Presiden AS Joe Biden terhadap usulan gencatan senjata 36 jam pada perayaan Natal Ortodoks yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden AS menolak tawaran Moskow, dengan mengatakan, "Saya enggan menanggapi apa pun yang dikatakan Putin. Saya pikir dia mencoba mencari oksigen," kata Biden saat ditanya.
“Semua ini berarti Washington berkomitmen untuk berperang bersama kami hingga Ukraina terakhir, sementara nasib rakyat Ukraina tidak berarti apa-apa bagi AS,” kata diplomat itu.
Gencatan senjata yang diusulkan Putin juga dicap munafik oleh pejabat Ukraina, dengan Presiden Vladimir Zelensky menyebutnya sebagai tipu muslihat.
"Semua orang di dunia tahu bagaimana Kremlin menggunakan gencatan senjata untuk melanjutkan perang dengan semangat baru," kata Zelensky di rekaman video yang diedarkan.
Pemerintah AS akan memasok Ukraina dengan sejumlah pengangkut personel lapis baja dalam paket bantuan yang akan datang.
Seorang pejabat militer senior menggambarkan bantuan itu sebagai pembunuh tank.

Langkah ini mengikuti laporan Washington masih menolak untuk mempertimbangkan lapis baja yang lebih berat untuk Kiev, meskipun ada permintaan berulang kali untuk tank tempur utama Abrams.
Juru bicara Pentagon Pat Ryder mengumumkan bantuan terbaru pada Kamis. Ia mengatakan Kiev akan menerima Bradley Fighting Vehicle dalam jumlah yang tidak ditentukan.
“Ini jelas merupakan kemampuan lapis baja yang dapat mengangkut infanteri mekanis ke dalam pertempuran untuk mendukung operasi ofensif dan defensif,” katanya.
Ranpur itu menurut Ryder memiliki tingkat daya tembak dan lapis baja yang akan membawa keuntungan di medan perang.
“Ini bukan tank, tapi pembunuh tank,” imbuhnya. Sumber lain mengatakan akan ada 50 Bradley yang dikirim ke Kiev.
Kiev telah meminta senjata yang semakin berat selama konflik, khususnya meminta tank tempur utama M1 Abrams.
Namun, pejabat AS terus mengesampingkan permintaan tank tempur berat berukuran 60 ton itu karena sejumlah pertimbangan.
Dikembangkan pada 1980-an untuk bersaing dengan kendaraan tempur BMP Soviet, Bradley dirancang untuk mengangkut dan memberikan perlindungan bagi infanteri.
Ranpur M3 Bradley biasanya dioperasikan tiga awak, dan memiliki ruang ekstra untuk pasukan pengintai dan rudal BGM-71 TOW dan senjata anti-tank.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)
Putin : Penyabot Ukraina Serang Warga Sipil di Bryanks Rusia |
![]() |
---|
Petempur PMC Wagner Kibarkan Bendera di Jantung Kota Bakhmut |
![]() |
---|
Serangan Massal Drone ke Krimea Gagal, 10 Drone Ukraina Ditembak Jatuh Rusia |
![]() |
---|
Pasukan Ukraina Bakal Segera Mundur dari Artemovsk/Bakhmut |
![]() |
---|
Rusia Tembak Jatuh Drone Ukraina yang Serang Krasnodar dan Adygea |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.