Menengok Sentra Pembuatan Emping Melinjo Khas Dusun Jamus Pasar di Kabupaten Magelang
Pembuatan emping Melinjo di Dusun Jamus Pasar di Kabupaten Magelang ini sudah berlangsung sejak berpuluh-puluh tahun.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
"Kalau bahan bakunya Melinjo didapat dari Yogyakarta, Banten, bahkan Sumatera. Itu biasanya dibawa sama bakul langganan ke sini. Jadi, hitungannya satu kilogram Melinjo itu bisa menghasilkan emping setengah kilogram,"bebernya.
Menariknya lagi, ia mengatakan, di Dusun Jamus Pasar itu hanya dirinya seorang yang membuat emping Melinjo dengan varian rasa.
Adapun, rasa varian emping yang dibuatnya yakni emping manis dan emping manis pedas.
"Kalau emping itu kan, kalau yang cuma digoreng saja namanya emping tawar. sebenarnya kami juga menjualnya. Tetapi, kami pun buat yang varian ada manis dan manis pedas dengan menambahkan rempah-rempah seperti ketumbar, cabai merah, bawang putih, sama gula pasir. Di sini, cuma kami yang produksi itu,"ungkapnya.
Banyaknya varian rasa yang ditawarkan membuat pembeli emping produksinya pun datang dari berbagai daerah. Bahkan, ada yang sudah jadi pelanggan tetap.
"Tiap dua Minggu sekali ada bakul dari Malang, dalam sebulan sudah order 9 kuintal. Itu yang rutin belum yang lain ada juga yang diambil oleh bakul-bakul lainnya,"terangnya.
Sementara itu, ia mengatakan, kelebihan dari emping produksinya itu memiliki rasa yang lebih gurih dan enak.
"Kalau kata pembeli kelebihanya di rasanya. Nek orang bilang lebih enak lah,"ungkapnya.
Untuk harga, ia hanya mematok untuk emping tawar seharga Rp58 ribu per kilogramnya.
Lalu, untuk emping varian dibanderol seharga Rp45 ribu per kilogramnya.
"Kenapa harga yang tawar lebih mahal karena dia polosan. Kalau, yang varian itu kan beratnya sudah tercampur dengan berat gula atau rempah-rempah tadi,"ujarnya.
Terpisah, Camat Ngluwar Rohmad Zani mengatakan meskipun di wilayahnya terdapat sentra UMKM pembuat emping Melinjo, namun masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mendorong perajin berkembang.
"Kami baru sebatas melakukan taraf pembinaan.Karena para perajin melinjo ini masih dititipi dari pengusaha lain. Maksudnya dititipi kertas jadi bukan pakai merek dari sini lagi, itu kan sangat disayangkan. Ya, ini kami baru akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dengan Dinas Kesehatan agar dibina buatan sini ya merek sini,"tutupnya. (*)
