Menengok Sentra Pembuatan Emping Melinjo Khas Dusun Jamus Pasar di Kabupaten Magelang
Pembuatan emping Melinjo di Dusun Jamus Pasar di Kabupaten Magelang ini sudah berlangsung sejak berpuluh-puluh tahun.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Di wilayah Kabupaten Magelang terdapat suatu dusun yang terkenal sebagai sentra produksi panganan emping Melinjo bernama Dusun Jamus Pasar, Desa Jamus Kauman, Kecamatan Ngluwar.
Pembuatan emping Melinjo di Dusun Jamus Pasar ini sudah berlangsung sejak berpuluh-puluh tahun.
Bahkan, beberapa perajin sudah dijalankan oleh generasi penerusnya.
Rumah produksi pembuatan emping Melinjo yang masih eksis yakni milik Mbah Tumbuk (67), tetapi saat ini usahanya itu lebih banyak diambil alih oleh anaknya yakni Munthofi'ah (43).
Munthofi'ah merupakan anak perempuan dari Mbah Tumbuk. Bisa dibilang, dirinya merupakan generasi kedua penerus pembuatan emping.
"Sebenarnya, dulu ibu saya yang bikin terus kami meneruskan saja. Kalau, nenek-nenek dulu belum, jadi baru generasi kedua ini. Ini dari ibu saya (pembuatan emping) sudah berjalan sekitar 35 tahun lalu,"ujarnya saat ditemui di rumah produksinya, pada Selasa (18/10/2022).
Pembuatan emping Melinjo, lanjutnya, masih mempertahankan cara tradisional seperti proses memipihkan Melinjo yang masih menggunakan batu tumbukan.
Di mana Melinjo yang sudah lepas dari kulit luarnya harus digetok satu per satu dengan batu.
"Semuanya masih manual, awalnya Melinjo yang dari pohon harus dikeringkan dulu. Lalu, digetok pakai batu tidak memakai mesin. Setelah digetok itu namanya emping basah, untuk ukurannya menyesuaikan dari melinjonya. Kalau melinjonya besar hasilnya pun (emping) akan besar begitupun sebaliknya,"ungkapnya.
Setelah Melinjo berubah menjadi emping basah, tambahnya, proses selanjutnya dilakukan penjemuran.
Proses penjemuran inipun masih dilakukan manual hanya mengandalkan panas dari matahari.
"Penjemuran juga mengandalkan matahari kalau cuaca cerah palingan hanya setengah jam sudah bisa digoreng. Namun kalau di musim penghujan harus dibantu dengan proses njarang (mendekatkan melinjo ke tungku api untuk mendapatkan hawa panas), tapi itupun tetap harus mendapatkan sinar matahari juga,"terangnya.
Dalam sekali produksi biasanya ia membutuhkan hingga 30-35 kilogram Melinjo.
Dengan perbandingan, hasil menjadi emping setengah dari banyaknya bahan baku utama.
