Tiga Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta Bakal Dikembangkan Jadi Pusat Ekonomi Kreatif
Ketiga pasar tradional tersebut meliputi Pasar Prawirotaman, Pasty (Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta), hingga Pasar Beringharjo.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Sedangkan Pasar Beringharjo, lanjutnya, potensi dan  keunggulannya tak perlu diragukan lagi.
Selain berada di jantung perekonomian Kota Yogya, di kawasan Malioboro, Beringharjo juga sudah dilengkapi dengan panggung representatif yang bisa dimanfaatkan untuk gelar karya kerajinan dan kriya dari para pelaku.
"Belum lama ini juga ada Jogja Mandiri feysen show di Pasar Beringharjo, sebagai salah satu bentuk kegiatan ekonomi kreatif. Tentunya, ke depan, arah ke sana bakal kita kembangkan lagi," ucap Ambar.
Sementara itu Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, meminta pengembangan ekonomi kreatif di pasar rakyat perlu memperhatikan pada kebijakan Pemkot Yogyakarta.
Yaitu, peta jalan ekonomi kreatif secara keseluruhan di Kota Yogyakarta yang disusun eksekutif, melalui Bagian Perekonomian.
"Masing-masing titik lokasi harus punya daya unggul yang berbeda-beda, sehingga tidak terjadi kompetisi antar titik. Tapi, saling menguatkan," urainya.
Kemudian, kata Sekda, tata laksana pengembangan ekonomi kreatif di pasar rakyat juga harus dituangkan secara tekstual. Misalnya, terkait pemanfaatan ruang di pasar tradisional dengan sistem sewa.
"Dari sektor sumber daya juga perlu melibatkan komunitas. Sebab, basis komunitas itu cukup memberikan dorongan terhadap penumbuhan aktivitas ekonomi kreatif," jelasnya. (*)