Angka Kecelakaan di DIY Tinggi, Begini Cara Menekannya Menurut Peneliti Pustral UGM
Peneliti Senior Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM), Dr Ir Arif Wismadi MSc mengatakan, perhatian pada keselam
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Menurutnya, banyak perilaku pengendara yang mengabaikan keselamatan seperti contraflow atau melipir melawan arus di sisi kanan jalan.
“Melakukan u-turn di lampu hijau untuk menghindari lampu merah jalan yang dilalui, itu juga banyak. Hal hal semacam itu mengurangi homogenitas arus, menimbulkan friksi dan meningkatkan risiko kecelakaan,” paparnya.
Ia mengungkap, kecelakaan yang sering terjadi adalah ketika para pengguna jalan berada di Y-junction atau simpang yang tidak tegak lurus karena berbentuk seperti huruf Y.
Baca juga: Kontingen Sleman Pertahankan Gelar Juara Umum 3 Kali Beruntun, Sabet 162 Medali Emas Porda XVI DIY
Di situ, dijelaskannya, ada titik pandang yang saling tidak terlihat.
Kemudian, ruas luar kecepatan tinggi yang membelah desa atau permukiman.
Serta, pertemuan antara jalan utama dengan jalan jalan masuk permukiman.
“Jika di simpang dengan Apill, biasanya ada kecelakaan karena melanggar lampu merah. Sering terjadi juga kecelakaan karena geometrik jalan di daerah dengan tanjakan turunan berkelok, seperti di Bukit Bego kala itu,” tukasnya. (ard)