Deteksi Dini, Dokter RSA UGM Sebut Perokok Aktif dan Pasif Bisa Kontrol Adanya Kanker Paru-Paru
Kanker menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Salah satu kanker yang kerap menjadi penyebab kematian adalah kanker paru-paru.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Orang pertama adalah laki-laki perokok yang berusia 40 tahun ke atas.
Kedua adalah orang-orang yang terpapar asap atau polutan industri.
Baca juga: Keutamaan Menghidupkan Majelis Zikir dan Majelis Salawat kepada Nabi Muhammad SAW
Siswanto mengatakan orang-orang yang terkena asap atau polutan tersebut sebaiknya melakukan skrining atau deteksi kanker paru-paru setiap tahunnya.
“Nah, golongan ibu-ibu juga berisiko tinggi terkena kanker paru-paru lho. Ini perlu diwaspadai,” bebernya lagi.
Ia menjelaskan alasannya ada dua, satu karena ibu-ibu pada umumnya menjadi perokok pasif, kedua karena ibu-ibu rentan terpapar polutan rumah tangga layaknya asap dari pembakaran kayu bakar.
Serta, golongan yang terakhir adalah orang-orang yang memiliki anggota keluarga dekat menderita penyakit paru-paru.
“Kalau ada keluarga yang terkena kanker paru-paru, itu risiko ke anak-anaknya juga meningkat”, jelas dr Siswanto. (ard)