Khasiat Kolang Kaling
Ternyata Kolang-kaling Bisa Jadi Alternatif Menu Program Diet Sehat
Kolang kaling mengandung gelatin dengan kadar yang sangat tinggi. mengkonsumsi kolang kaling membuat perut cepat kenyang
Penulis: Iwan Al Khasni | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com == Kolang-kaling biasanya dikonsumsi pada momen tertentu seperti waktu ramadan.
Namun sebenarnya kolang-kaling bisa dikonsumsi harian karena banyak manfaatnya untuk kesehatan.
Satu diantaranya menu sehat program diet.
Kolang kaling mengandung gelatin dengan kadar yang sangat tinggi.
Dengat begitu mengkonsumsi kolang kaling membuat perut cepat kenyang dan tidak mudah lapar, sehingga nafsu makan bisa dikekang lebih mudah.
100 gram kolang kaling juga mengandung 4,0 gram karbohidrat, 1 gram kadar abu, 0,69 gram protein, 0,95 gram serat kasar serta kandungan airnya mencapai 94%.
Dengan kandungannya itu maka buah kolang kaling merupakan menu diet sehat yang menyegarkan.
Baca juga: Resep Sehat Mengolah Kolang Kaling Daun Pandan
Asal Usul Kolang-kaling
Kolang kaling itu buah apa?
Kolang kaling adalah biji pohon aren atau enau (Arengan Pinnata) yang berbentuk pipih dan bergetah.
Kolang kaling dalam bahasa Belanda biasa disebut glibbertjes.
Untuk mengolah kolang-kaling kebanyakan dengan cara membakar buah aren sampai hangus, kemudian diambil bijinya untuk direbus selama beberapa jam.
Biji yang sudah direbus tersebut kemudian direndam dengan larutan air kapur selama beberapa hari sehingga terfermentasikan.
Dilansir dari data kemlu.go.id, Pohon aren atau enau (Arengan Pinnata) merupakan pohon yang menghasilkan bahan-bahan industri.
Karena itu kolang kaling menjadi salah satu komoditas unggulan baru bagi ekspor Indonesia.
Kolang kaling selain dimanfaatkan untuk bahan aneka makanan dan minuman, kandungan seratnya juga baik untuk kesehatan.
Serat kolang kaling dan serat dari bahan makanan lain yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan proses pembuangan menjadi teratur sehingga dapat mencegah kegemukan atau obesitas.
Di Indonesia penghasil kolang kaling tersebar di Tapanuli Selatan; Sipirok; Simalungun; Cipongkor Bandung Barat; Tondangow, Tomohon (Sulawesi Utara); Langkat (Sumatera Utara).
Kampung Cisongok Kec Kadudampit Kab Sukabumi, Kampung Cigintung, Desa Margawati Kec Garut kota,
Pematang Raya; Desa Tanjung Sari, Tasikmalaya; Binjai, Sumatera; Tarutung, Sidamanik dan Siantar; Sidikalang, Parbuluan, Sumbul, Sitinjo dan Silima Pungga-Pungga. ( Tribunjogja.com/Kemenlu)