Masih Ada yang Takut Disuntik Vaksin Covid-19, Sosiolog: Perlu Sosialisasi Terus Menerus
Sosiolog Kriminalitas dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Drs Soeprapto menyebut, fenomena ketakutan divaksin Covid-19 tidak bisa menyalahkan masya
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Program vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Kabupaten Sleman telah bergulir.
Sasaran vaksin akan meluas kepada seluruh pekerja pelayan publik.
Termasuk di dalamnya, ada petugas pariwisata, awak media hingga para pedagang pasar tradisional.
Namun, belakangan dikabarkan, masih ada pedagang pasar di Bumi Sembada yang takut divaksin.
Baca juga: Curhatan Burhan Ikmaludin, Talenta Asli Sleman yang Tak Masuk Skuad PSS Sleman 2021
Sosiolog Kriminalitas dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Drs Soeprapto menyebut, fenomena ketakutan divaksin Covid-19 tidak bisa menyalahkan masyarakat sepenuhnya.
Sebab, di media sosial masih ditemukan informasi yang bertentangan dengan imbauan dan aturan Pemerintah.
Seperti misalnya, masih ada pihak yang menyatakan vaksin tidak penting. Vaksin justru membuat orang sakit bahkan menyebabkan meninggal dunia.
Selain itu, di media sosial juga masih ada hoax yang berfikiran negatif terhadap penanganan pandemi di Indonesia.
Selanjutnya, kata dia, di televisi juga dijelaskan, vaksin tidak bisa menutup kemungkinan seseorang yang sudah divaksin tidak tertular Covid-19.
Meskipun dijelaskan juga, bahwa dengan divaksin maka dapat memperkebal tubuh terhadap virus, sekaligus mengurangi gejala berat apabila terpapar.
"Tiga hal itu yang membuat masyarakat masih bingung. (Vaksin) Ini sebetulnya, berbahaya atau tidak," ujarnya.
Menurut Soeprapto, fenomena warga takut divaksin harus disikapi dengan bijak oleh pemerintah.
Sebab, pada dasarnya masyarakat Indonesia itu sangat patuh terhadap peraturan perundang-undangan di negara.
Jangankan hukum negara, hukum adat dan budaya yang berlaku di masyarakat pun dipatuhi.
Baca juga: Terdampak PTKM, Pendapatan UMKM di Gunungkidul Menurun
Sehingga, menurut dia, solusi bagi warga yang masih takut divaksin, perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus agar masyarakat merasa yakin bahwa Covid-19 itu memang benar-benar ada dan berbahaya.