Curah Hujan Tinggi, Warga Sleman di Daerah Rawan Longsor Diminta Waspada
Wilayah Kabupaten Sleman, dengan kontur wilayah pegunungan, di puncak musim penghujan, berpotensi terjadi tanah longsor.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Wilayah Kabupaten Sleman, dengan kontur wilayah pegunungan, di puncak musim penghujan, berpotensi terjadi tanah longsor.
Karenanya, masyarakat yang berada di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto mengungkapkan, warga yang bermukim didaerah rawan, biasanya sudah diberi pemahaman tentang mitigasi bencana.
Kendati demikian, warga tetap diminta berhati-hati, apalagi ketika ada curah hujan dengan intensitas tinggi.
• Selama Pandemi, UMKM Dominasi Peminjaman Pembiayaan Digital
"Kami minta warga tetap waspada," ucap dia, Jumat (5/2/2021).
Menurutnya, dalam seminggu terakhir tercatat sudah ada dua potensi ancaman Longsor di wilayah Prambanan.
Yaitu, di kampung Sendang, Dusun Jali, Kalurahan Gayamharjo.
Kemudian, ada juga rekahan tanah dan mengangkat cor blok di Padukuhan Losari 1, Wukirharjo, Prambanan.
Sehingga mengancam permukiman dan warga yang ada di bawahnya.
Apalagi di sela-sela longsoran terdapat mata air.
BPBD Sleman, kata Joko, sedang mengupayakan penanganan terhadap potensi longsor di wilayah tersebut.
Sebab, potensi longsor mengancam 6 Rumah dan 15 jiwa.
• Gunakan Dinar dan Dirham, 3 Pasar Muamalah di Bantul Ditutup
"Kita sedang mengupayakan yang terbaik," papar Joko.
Menurutnya, di lokasi tersebut, memang menjadi titik rawan longsor.
Seingat dia, pada tahun 2017, pernah juga kejadian longsor.