Pupuk Bersubsidi di Kulon Progo Terserap Seluruhnya Selama 2020

enyerapan pupuk bersubsidi di tingkat petani seluruhnya telah terpenuhi.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Penyerapan pupuk bersubsidi di tingkat petani seluruhnya telah terpenuhi.

Hal itu terlihat dalam capaian penyaluran hingga akhir 2020.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, realisasi pupuk bersubsidi jenis Urea sebesar 5096,42 ton, SP-36 sebesar 649,28 ton, ZA 1513,88 ton, NPK (Ponska) 7458,06 ton dan Organik 513,47 ton. 

Baca juga: Kumpulan Doa Mustajab Setelah Sholat Dhuha, Minta Rezeki Halal Hingga Dijauhkan dari Fitnah Dajjal

Baca juga: Dinsos DI Yogyakarta Tunggu SK Kemensos Untuk Evaluasi Penerima Bansos

Sedangkan alokasi pupuk bersubsidi pada 2021 untuk pupuk urea sebesar 8.751 ton, SP-36 sebesar 951 ton, ZA 2.211 ton, NPK 6.378 ton dan Organik 422 ton. 

"Melihat alokasi ini, maka ketersediaan pupuk bersubsidi pada tahun ini aman. Hal itu bisa dilihat dengan membandingkan realisasi pupuk pada 2020 semuanya meningkat kecuali NPK," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Kulon progo, Aris Nugroho saat dihubungi, Minggu (31/1/2021). 

Aris melanjutkan untuk alokasi pupuk NPK yang mengalami penurunan pada tahun ini, pihaknya akan mengajukan usulan tambahan terhadap ketersediaan pupuk tersebut. 

"Karena 2019 kemarin, realisasi pupuk NPK sekitar 7.000-an tapi alokasi pupuk itu pada tahun ini baru sekitar 6.000-an," ucapnya. 

Terlebih pihaknya tahun ini juga pertama kali mengalokasikan pupuk bersubsidi jenis organik cair sebesar 1.056 ton. 

Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG Yogyakarta Hari Ini, Minggu 31 Januari 2021

Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi 5 Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar dalam 6 Jam Terakhir

Selain tercapainya pupuk bersubsidi, kata Aris petani yang telah tercantum ke dalam e-RDKK mengalami penambahan. 

Pada 2021, terdapat sebanyak 51.385 NIK dibandingkan 2019 yang hanya tercatat sebanyak 43.041 NIK. 

"Jadi tahun ini, jumlah petani yang masuk ke e-RDKK bertambah 8.344 petani," terang Aris. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved