Kisah Ismanto, Perjuangan Besar Memikul Peti Jenazah dengan Protokol Covid-19 di Kulon Progo

Malam itu tidak berbeda dari malam-malam sebelumnya di Desa Banjaroyo, Kepanewon Kalibawang, Kulonprogo.

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Proses perjalanan pembawa jenazah suspect Covid-19 di Kalibawang Kulonprogo 

Salah-salah kaki melangkah, atau tergelincir sedikit saja, bisa terperosok ke jurang itu.

Ismanto dan yang lain bersiasat menjadikan sisi kanan sebagai titik berat, agar tim yang berada di sebelah kiri dapat berjalan dengan tenang.

Formasi yang diatur adalah tiga orang di samping kiri, tiga orang lain di samping kanan, dua orang sebagai penyemprot disinfektan, satu orang terakhir sebagai pengganti, jika ada orang yang tiba-tiba cedera atau kelelahan.

Perjalanan berlanjut, jalanan semakin curam, posisi peti jenazah sudah seperti akan berdiri tegap. Ismanto yang berada di sisi kanan sedikit tergelincir, setelah teman di depannya terpeleset, hampir terperosok.

Peti jenazah sempat oleng, namun Ismanto dengan cekatan segera menahan peti itu dengan posisi setengah jatuh.

Proses perjalanan pembawa jenazah suspect Covid-19 di Kalibawang Kulonprogo
Proses perjalanan pembawa jenazah suspect Covid-19 di Kalibawang Kulonprogo (Istimewa)

"Kalau gak ketahan, petinya bisa jatuh sampai sungai itu," katanya lirih.

Semua kru mengambil nafas, sambil beristirahat dekat sungai, sebelum melanjutkannya. Baju hazmat yang dikenakannya mulai bernoda, tanaman singkong dan kelapa menjadi pemandangan di saat itu.

Hanya berselang beberapa menit, melihat tinggi air sampai 15 senti meter, mereka kembali meneruskan membelah sungai. Pelan tapi pasti, adalah langkah yang diambil oleh tim satgas desa.

Ismanto bercerita, kalau seharusnya jalanan yang dilaluinya sekarang sudah ditembok dan memiliki jembatan yang layak, pasalnya jalan itu adalah jalan tercepat menuju kawasan pemakaman.

Rencana pemerintah setempat hanya berakhir di anggaran, jembatan dan jalan yang bagus seolah hanya mimpi di siang bolong.

Harapan masyarakat Pantog Kulon untuk mengunjungi keluarganya yang sudah meninggal, harus bersikeras melewati medan itu.

"Waktu itu ada jembatannya, cuma itu dari bambu, lama kelamaan roboh sendiri," tuturnya.

Tujuan masih sedikit lebih jauh, jalan kali ini mulai menanjak, sesekali kru satgas desa hampir tepeleset.

Ismanto memberi komando, bagi siapapun yang merasa lelah harus jujur, dan ia tidak akan segan bersepakat dengan yang lainnya untuk beristirahat.

Namun mereka tidak bisa minum walau sejenak, karena dalam aturan, baju hazmat tidak boleh dilepas ketika akan prosesi pemakaman. Faceshield mulai mengembun, sedikit menggangu pandangan, namun dapat teratasi jika sudah mulai berjalan, embun sedikit demi sedikit mulai hilang.

Proses perjalanan pembawa jenazah suspect Covid-19 di Kalibawang Kulonprogo
Proses perjalanan pembawa jenazah suspect Covid-19 di Kalibawang Kulonprogo (Istimewa)

Jalanan semakin menanjak, berbeda dari sebelumnya yang lebih kebanyakan turun. Tenaga yang dibutuhkan jadi sedikit lebih besar. Ismanto dan kolega, total berhenti sebanyak lima kali, satu diantarnya ketika hendak menyebrang sungai.

Dari kejauhan, liang lahat yang sudah digali mulai terlihat. Seluruh kru bergegas mendekatkan peti, menurunkan.

Prosesi diakhiri dengan doa oleh keluarga mendiang yang berada tidak jauh dari makam.

Satgas desa yang dipimpin Ismanto segera kembali, sebelum sampai, mereka melepas baju hazmat di sungai, dan segera membakarnya. Kepulan asap memenuhi langit sekitarnya.

Ekspresi lelah sekaligus puas tergambar dari seluruh kru, mereka saling bercerita dan memeriksa, kalau-kalau ada yang cedera atau butuh sesuatu lain.

Berbekal sampo dan sabun, mereka melanjutkan mandi bersama di sana, sebagai syarat terakhir pemakaman dengan protokol Covid-19, sebelum bertemu dengan orang lain di desa.

Jamuan makan sudah tersedia menyambut para Satgas Desa.

Tegur sapa dari keluarga mendiang, berterimakasih untuk mereka.

Bagi Ismanto, hal ini adalah sebuah momen yang tidak akan dilupakannya sampai kapanpun. (tsf)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved