Terapkan Sistem Grouping, Antrean Pengunjung Taman Sari Yogyakarta Mengular
Namun itu bukan disebabkan karena lonjakan pengunjung, melainkan imbas dari upaya pembatasan yang dilakukan pengelola tempat wisata.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM - Antrean memasuki Kampung Wisata Taman Sari mengular hingga lebih dari 15 meter.
Namun itu bukan disebabkan karena lonjakan pengunjung, melainkan imbas dari upaya pembatasan yang dilakukan pengelola tempat wisata.
"Kalau untuk lonjakan di Taman Sari tidak begitu signifikan. Karena kita membuat sistem dalam menerima tamu menggunakan grouping," terang salah satu Pengelola Kampung Wisata Taman Sari, Ridwan, kepada Tribun Jogja, Kamis (31/12/2020).
Pengunjung yang ingin memasuki Taman Sari diarahkan untuk membentuk kelompok.
Baca juga: Amalan-amalan yang Disunahkan Dilakukan Jelang Tahun Baru 2021
Baca juga: Pengunjung Malioboro Keluhkan Fasilitas Tombol Penyeberang yang Sudah Lama Rusak
Satu kelompok terdiri dari 10-20 orang.
"Di hari biasa 5-10 orang. Kalau weekend 10-20 orang. Jadi jangan sampai terjadi kerumunan di dalam destinasi wisata," terangnya.
Antara grup satu dengan lainnya diberi interval waktu sekitar satu hingga dua menit.
"Jadi menerapkan physical distancing-nya pakai cara ini," tuturnya.
Ridwan melanjutkan, saat libur Nataru, jumlah pengunjung mengalami peningkatan sebanyak 7 hingga 12 persen.
Namun, kondisi ini masih kalah jauh bila dibandingkan situasi sebelum pandemi.
"Kalau dibandingkan hari biasa tidak ada apa-apanya. Ini cuma 8 persennya yang masuk. Karena dibatasin otomatis sedikit," terangnya.
Selain itu, pengunjung masih didominasi wisatawan keluarga atau kelompok kecil.
Sebab, wisata rombongan yang biasa menggunakan bus pariwisata masih dilarang.
"Rombongan di sini sangat kita larang. Ada rombongan tapi rombongan keluarga besar, jumlahnya 30 orang. Itu tetap kita pecah tidak boleh dalam satu kelompok," paparnya.
Wisatawan yang datang harus mematuhi protokol kesehatan.