Menyantap Kuliner Bebek Keplak di Bantul, Empuk dan Kaya Cita Rasa Bumbu Desa Non-MSG
Disaat hampir semua sektor usaha sedang lesu, Ia justru melakukan grand-opening usaha barunya, dengan nama Bebek Keplak.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Triati mengutarakan, bebek keplak memiliki filosofi makna 'tepuk'.
Mengapa keplak, karena sebelum dimasak, bebek terlebih dahulu akan ditepuk-tepuk.
"Dengan ditepuk-tepuk maka harapannya bumbu akan lebih meresap," ucap dia.
Soal rasa, daging bebek keplak memiliki cita rasa gurih dan sedikit asin dengan tekstur empuk.
Berbeda dengan usaha serupa lainnya, bebek Keplak lebih tercium aroma bumbunya.
Sebab menggunakan racikan bumbu desa alami. Tanpa penyedap rasa.
"Istilahnya non-MSG. Kami tanpa penyedap rasa," ungkap Triati.
Harga yang ditawarkan untuk bebek goreng utuh, seharga Rp 120 ribu.
Lengkap dengan Kepala dan Ati-ampela.
Sedangkan, untuk bebek potongan seperempat, tanpa kepala dan ati-ampela dibanderol Rp 25 ribu/porsi.
Di sana juga terdapat rica-rica mentok Rp 20 ribu/porsi dan rica-rica ayam kampung dengan harga Rp 27 ribu/porsi.
Makan akan lebih terasa nikmat dengan pelengkap sayur daun pepaya dan kulit melinjo.
"Untuk nasi, kita bebas. Boleh ambil sepuasnya," ungkap dia. Bebek Keplak buka setiap hari. Mulai pukul 08.00 - 17.00 WIB. (Rif)