Berita Kesehatan
Panduan Asupan Serat yang Ideal untuk Lawan Penyakit Jantung, Diabetes dan Kolesterol
Sejumlah penelitian menemukan bahwa asupan serat total yang tinggi, dari makanan dan suplemen, dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Serat adalah nama umum untuk karbohidrat tertentu - biasanya bagian dari sayuran, tumbuhan, dan biji-bijian - yang tidak dapat dicerna tubuh sepenuhnya.
Meskipun serat tidak dipecah dan diserap seperti nutrisi, serat tetap memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan yang baik.
Jenis Serat
Ada dua jenis serat utama. Yakni serat larut (yang larut dalam air) dan serat tidak larut (yang tidak larut dalam air). Gabungan keduanya disebut sebagai serat total.
Baca juga: Ini Sinyal dari Tubuh Pertanda Diabetes Sudah Siap-siap Menyerang Anda
Mengapa perlu mengonsumsi serat?
Sejumlah penelitian menemukan bahwa asupan serat total yang tinggi, dari makanan dan suplemen, menurunkan risiko penyakit jantung.
Pola makan tinggi serat juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 .
Serat tak larut juga membantu mengobati sembelit dan penyakit divertikular dan dapat bermanfaat bagi orang dengan beberapa jenis IBS (sindrom iritasi usus besar).
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa peningkatan serat juga terkait dengan peningkatan kelangsungan hidup pada penderita kanker usus besar.
Sementara itu, serat larut tampaknya berperan dalam menurunkan kadar kolesterol.
Serat ini mengikat kolesterol di usus dan mencegahnya diserap.
Serat larut mungkin juga berguna dalam mengobati diabetes dan resistensi insulin (pradiabetes). Ini bisa memperlambat penyerapan karbohidrat, membantu meningkatkan kadar gula darah.
Karena serat mengenyangkan dan memiliki sangat sedikit kalori, makanan berserat tinggi juga dapat membantu menurunkan berat badan .
Baca juga: Prediabetes dan Diabetes Tipe 2 Bisa Dicegah, Begini Caranya
Berapa banyak serat yang harus Anda konsumsi?
Serat yang berasal dari makanan utuh disebut serat makanan. Sementara serat yang dijual dalam suplemen, atau ditambahkan ke makanan yang diperkaya, disebut serat fungsional.
Institute of Medicine telah menetapkan asupan yang memadai (AI) untuk serat total, yang mencakup semua sumber.
Mengonsumsi serat dalam jumlah ini seharusnya cukup untuk menjaga tubuh Anda tetap sehat. Akan tetapi, dokter mungkin merekomendasikan dosis serat yang lebih tinggi.
Baca juga: 5 Gejala Diabetes yang Kerap Tak Disadari, Kenali Ciri-cirinya Sebelum Terlambat!
Anak-anak
- 1-3 tahun (19 g / hari)
- 4-8 tahun (25 g / hari)