Dinsos DIY Siapkan 200 Ton Beras Untuk Ketercukupan Logistik Pengungsi Gunung Merapi
Data bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial (Dinsos) DIY cadangan logistik berupa beras untuk penanganan krisis bencana
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Cadangan logistik untuk menghadapi cuaca ekstrem dan kesiapsaiagaan gunung Merapi oleh pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak main-main.
Data bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial (Dinsos) DIY cadangan logistik berupa beras untuk penanganan krisis bencana sebanyak 200 ton.
Itu pun Desember nanti Linjamsos akan kembali melakukan pengajuan ke Kementerian Sosial (Kemensos) berupa bantuan beras, khusus untuk pemenuhan logistik bagi warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang kini mengungsi akibat peningkatan aktivitas Merapi.
Baca juga: UPDATE Terbaru Covid-19 di Indonesia, DKI Jakarta Tambah 1.037, Jawa Tengah 652, Jawa Timur 206
Baca juga: Kelompok Tani Makmur di Dusun Gegunung Kulon Progo Panen Jagung 84 Kwintal per Hektare
Baca juga: Sejumlah Pedagang Pasar Gede Klaten Mulai Kosongkan Kios
Kasi Penanganan Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial Subakir mengatakan saat ini pihaknya telah menyiapkan personel di Posko AJU SAR Merapi, di Bumimarto, Ngemplak, Kabupaten Sleman.
Sementara untuk berjaga-jaga, pihaknya juga menyiapkan 50 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang sewaktu-waktu terjadi ancaman banjir bandang, angin kencang dan lain-lainnya.
"Untuk di Pos Aju itu kami siagakan personel di sana. Setiap hari lima orang kami kirim ke Glagaharjo di dapur pengungsian. Sementara 45 personel lainnya kami siagakan untuk pengamanan bencana," katanya, Kepada Tribun Jogja, Selasa (17/11/2020).
Pengiriman Tagana khusus ke Pos AJU tersebut diharapkan mempermudah penanganan ketika hal mendesak terjadi di kawasan Merapi.
Total ada 50 personel Tagana khusus yang disiagakan di Posko AJU tersebut.
Mereka disiagakan setiap hari hingga kondisi Gunung Merapi kondusif.
"Ya sampai Merapi kondusif mereka akan siaga di sana. Kami juga antisipasi penyebaran Covid-19 di masing-masing daerah," ujar dia.
Jika ditotal, personel Tagana yang disiapkan untuk penanganan bencana di DIY sebanyak 669 orang.
Sementara personel cadangannya, Subakir menyebut ada sekitar 600 orang.
Mereka merupakan warga yang memiliki kesibukan lain di luar sebagai Tagana.
"Tapi kalau ditugaskan kapan pun personel tambahan itu siap. Kalau yang benar-benar siap tekan tombol itu ada 669," ungkap Subakir.
Berhubung DIY belum menerapkan tanggap darurat untuk Merapi, untuk sementara hanya 50 personel Tagana yang sudah diterjunkan.
Sementara untuk kesiapan logistik bagi pengungsi warga sekitar gunung Merapi, Ia mengatakan sejauh ini untuk DIY masih terbilang aman.
Masih kata Subakir, untuk Kabupaten Sleman saja dia menyebut masih ada sekitar 100 ton logistik berupa beras.
Baca juga: Pondok Pesantren di Piyungan Bantul : 83 Santri Reaktif, 2 Orang Diketahui Positif Covid-19
Baca juga: Terimbas Pandemi, Lembaga Pelatihan Kerja di Kota Yogyakarta Belum Beroperasi Optimal
Baca juga: Banyak Santri Positif Covid-19, Pemkab Bantul Tunda Pelaksanaan STQ
Sementara di Dinsos DIY sendiri ia mengatakan masih ada sekitar 200 ton beras sebagai cadangan logistik, apabila Dinsos Sleman sudah tidak dapat menangani.
"Antisipasi Merapi ini kan luar biasa. Sehingga kami butuh cadangan logistik jenis beras. Kemarin saya cek di Dinsos Sleman masih ada 100 ton belum habis. Di DIY ada sekitar 200 ton. Itu pun Desember dari Kemensos juga mudah-mudahan jadi droping, karena kami sudah pengajuan," terang dia.
Bantuan logistik dari pemerintah DIY tersebut akan disalurkan apabila Kabupaten Sleman sudah tidak sanggup memenuhi kebutuhan dipengungsian
"Kalau saat ini Dinsos DIY hanya sifatnya membantu saja. Belum sepenuhnya," ujarnya.
Sementara terkait kesiapan hal lain, Dinsos DIY juga telah menyiapkan kelompok Pramuka Siaga Bencana (Pragana) Difabel Siaga Bencana (Difagana) dan Lansia Siaga Bencana (Lansagana) serta kelompok lainnya. (hda)