Terimbas Pandemi, Lembaga Pelatihan Kerja di Kota Yogyakarta Belum Beroperasi Optimal
Sebanyak 50 lembaga pelatihan kerja (LPK) di kota Yogyakarta belum beroperasi maksimal selama pandemi merebak.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJS.COM, YOGYA - Sebanyak 50 lembaga pelatihan kerja (LPK) di kota Yogyakarta belum beroperasi maksimal selama pandemi merebak.
Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, danTransmigrasi, kota Yogyakarta mencatatkan hanya 10 LPK yang membuka pelatihan namun terbatas.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Erna Nur Setyaningsih mengatakan, pelatihan kerja banyak yang mengalami penundaan baik dari pemerintah kota (Pemkot) atau swasta akibat pandemi.
Baca juga: Banyak Santri Positif Covid-19, Pemkab Bantul Tunda Pelaksanaan STQ
Baca juga: Wali Kota Yogyakarta Minta Satgas KTR Memikirkan Jumlah Tempat Khusus Merokok di Malioboro
Baca juga: BPBD DIY Waspadai Tiga Fenomena Alam yang terjadi di Yogyakarta
"Kalau dari pemkot penundaan pelatihan karena anggaran sudah dialokasikan ke penanganan Covid19. Sedangkan pihak swasta cenderung diakibatkan tidak adanya permintaan," jelasnya kepada Tribun Jogja, pada Selasa (17/11/2020).
Ia menambahkan, bahkan pernah ada satu LPK yang membuka pelatihan kerja di masa pandemi, jumlah peminat dan pengajar tidak seimbang.
Di mana, pengajar lebih banyak dibandingkan peserta pelatihan.
Baca juga: KpW BI DIY : Aplikasi SIAP untuk Menghindari Tindak Kejahatan dan Menggeliatkan Pariwisata di DIY
Baca juga: Besaran Biaya untuk Pengobatan Pasien Covid-19, Satu Orang Rata-rata Butuh Ratusan Juta Rupiah
Baca juga: KpW BI DIY Luncurkan Aplikasi SIPUL OPUK, Mudahkan Masyarakat Tukarkan Uang Lusuh dan Receh
"Selain itu, menurunnya minat peserta untuk mengikuti pelatihan karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Selama pandemi banyak perusahaan yang tidak membuka lowongan pekerjaan," ujarnya.
Ia pun mengatakan, memang ketersediaan lowongan pekerjaaan akan menjadi tugas baru di tengah pandemi.
Apalagi, ditambah banyaknya para pekerja yang mengalami pemutusan kerja.
"Memang masa recovery nanti masalah lapangan pekerjaan harus betul dipersiapkan. Agar gelombang pengangguran bisa ditekan," pungkasnya. (ndg)