Update Corona di DI Yogyakarta
Dua Pasien PDP yang Dirujuk RS Nur Hidayah Bantul Dikabarkan Meninggal Dunia
Pasien pertama meninggal dunia pukul 23.00 malam, kemudian pasien kedua meninggal dunia pukul 07.00 pagi.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Sebab itu, semua dokter yang melayani pasien sudah seharusnya membutuhkan pelindung diri.
• RSUP Dr Sardjito Rawat Dua Pasien dari RS Nur Hidayah Bantul
"Jadi, semangatnya adalah bersama kita hadapi COVID-19," ujar Sagiran.
Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dan mendata anggota IDI cabang Bantul.
Jumlahnya ada sekitar 726 dokter.
Terdiri dari dokter praktik mandiri ada 281 dokter, praktek di rumah sakit ada 375 dokter, di puskemas ada 88 dokter dan dokter Bantul yang praktek di luar wilayah Bantul ada 94 Orang.
Dari jumlah tersebut, sampai saat ini yang sudah mengatakan membutuhkan APD dititik kerjanya masing-masing berjumlah 74 titik.
Mereka membutuhkan cover all, termasuk masker, penutup wajah, gamis, sarung tangan, dan pelindung sepatu.
Semua dokter menurutnya harus dilindungi. Karena mereka menjadi garda terdepan dalam melayani pasien.
Untuk kebutuhan APD, Sagiran mengaku sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas COVID-19 Bantul tetapi sampai saat ini belum ada kepastian.
• 122 Kereta Api Dikarantina, 27 Ribu Calon Penumpang KAI di Yogyakarta Gagal Mudik
Sebab itu, pihaknya meminta siapapun yang bisa membantu APD silahkan bisa membawanya ke RS Nur Hidayah.
Di sana dijadikan posko penerimaan bantuan APD.
"Begitu ada APD. Segera akan kita didistribusikan sesuai dengan kebutuhan," ucap Sagiran.
Dia memastikan seluruh dokter anggota IDI cabang Bantul tidak ada yang libur.
Tetap melayani pasien meskipun dengan alat pelindung diri seadanya.
Sementara itu, saat dimintai tanggapan terkait kedua pasien dari Bantul yang meninggal dunia, Ketua Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Bantul, Helmi Jamharis hanya menjawab singkat.
Menurutnya, yang berhak memberikan tanggapan mengenai dua pasien tersebut adalah pihak rumah sakit rujukan. (TRIBUNJOGJA.COM)