TRIBUN WIKI
TRIBUN WIKI : Menelisik Sejarah dan Filosofi yang Ada di Alun-Alun Utara Yogyakarta
Mengenal sejarah, filosofi dan fungsi Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta Hadiningrat
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Sebagaimana Alun-alun Selatan, seluruh permukaan Alun-alun Utara juga ditutup dengan pasir lembut.
Hal ini merupakan penggambaran laut tak berpantai yang merupakan perwujudan dari kemahatakhinggaan Tuhan.

Maka secara keseluruhan, makna alun-alun beserta kedua pohon beringin di tengahnya menggambarkan konsepsi manunggaling kawula Gusti, bersatunya raja rakyat dengan raja dan bertemunya manusia dengan Tuhan.
Terdapat 62 pohon beringin mengelilingi Alun-Alun Utara.
Beserta dua beringin di tengah, total terdapat 64 pohon beringin.
Jumlah ini menggambarkan usia Nabi Muhammad SAW ketika beliau meninggal dalam perhitungan Jawa.
Fungsi
Selain sebagai tempat berlangsungnya acara-acara yang diadakan Kesultanan Yogyakarta, Alun-Alun Utara juga menjadi tempat jika ada masyarakat yang ingin mengadukan persoalan kepada Sultan.
Rakyat yang merasa diperlakukan tidak adil akan berpakaian putih, duduk di bawah panas matahari (pepe) di tengah alun-alun hingga Sultan melihat dan memanggilnya.
Praktek mengadukan nasib di bawah sengatan matahari ini disebut laku pepe atau tapa pepe.

Lokasi
Alun-alun Utara Kota Yogyakarta berlokasi tepat didepan Kraton Yogyakarta.
Untuk menuju ke Alun-alun utara Kota Yogyakarta, lokasinya berada di sisi selatan Jalan Malioboro dan titik nol kilometer atau gedung kantor pos Yogyakarta.
Identitas
Nama: Alun-alun Utara
Lokasi: Pelataran Kraton Yogyakarta
Fasilitas: Fasilitas umum untuk aktivitas masyarakat
Tiket Masuk: tidak ada (gratis).
(*/wahyu setiawan nugroho)