Jelang Operasional Total Bandara YIA Kulonprogo, Flyover Segera Dibangun di Simpang Gerbang Utama
Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Temon, Kabupaten Kulonprogo rencananya akan memulai operasional total akhir tahun ini
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Muhammad Fatoni
Ditargetkan Desember ini flyover tersebut sudah bisa digunakan oleh penumpang.
"Desember nanti seluruh penumpang menuju area keberangkatan melalui flyover karea ruang check in ada di lantai tiga," kata Pandu.

Project Manager Pembangunan YIA PT AP I, Taochid Purnama Hadi mengatakan di area gerbang utama Bandara YIA saat ini sudah dibuat jalur pendekat ke jalan nasional sebagai akses keluar dan masuk kendaraan dari dan menuju ke bandara.
AP I dalam hal ini memanfaatkan sebagian petak lahannya di kawasan itu untuk dijadikan jalan sayap pendekat dan penghubung dengan jalan nasional.
"Untuk sementara ini memang belum memerlukan underpass atau flyover di titik itu. Sesuai Amdal Lalu Lintas, di situ masih mampu dengan desain seperti itu. Tapi ke depan, bukan hanya lampu merah dibutuhkan tapi juga diperlukan perlintasan tak sebidang dengan flyover,"kata Taochid.
• Lion Air Rute Makassar-Yogyakarta Resmi Mendarat Perdana di Bandara YIA Kulonprogo
• Begini Kesiapan Pemerintah dalam Masa Operasional YIA
• Pemkab Kulon Progo Tepati Janji Tertibkan Tambak di Selatan YIA
Akomodir Penumpang
Pendapat lain dikemukakan Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (PTR) Kulon Progo, Heriyanto.
Menurutnya, flyover justru perlu dibangun di depan bandara bagi kendaraan yang akan melaju menuju Purworejo atau Yogyakarta dan bukan menuju bandara.
Adapun pengguna jalan yang akan menuju bandara tetap melalui jalur bawah, misalnya kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Pemkab Kulon Progo juga tengah mengkaji pembangunan area transit di kawasan persimpangan bandara itu untuk mengakomodir para calon penumpang pesawat yang menggunakan transportasi lintas daerah.
Nantinya, masyarakat pengguna bus umum bisa turun di area transit dan melanjutkan perjalanan ke terminal bandara menggunakan shuttle.
Kajian ini sudah disetujui Bupati dan ada potensi tanah milik Desa Kebonrejo seluas 5 hektare yang bisa digunakan.
"Jadi, konsepnya seperti persimpangan di Jombor. Yang lewat flyover ya masyarakat yang mau ke Purworejo atau Yogyakarta sedangkan yang mau masuk bandara atau mau masuk gerbang jalur Bedah Menoreh bisa lewat jalan bawah. Realisasinya belum tahu kapan tapi informaisnya mau diambil alih Satker PJN (Pelaksanaan Jalan Nasional),"kata Heriyanto. (*)