Kota Yogya
Tri Dharma Tolak Penataan 'Ungkur-Ungkuran' PKL Malioboro
Penataan tersebut semakin membuat keberadaan 920 anggota PKL Tri Dharma terhimpit bahkan kehilangan lapaknya.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
"Kita mohon audiensi sampai hari ini (kemarin), belum ada jawaban. Ini memasukkan permohonan kedua untuk bisa cari solusi yang terbaik, baik dari Tri Dharma maupun yang di luar Tri Dharma agar tidak mempersempit lapak yang sudah ada," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Pemalni, Slamet Santoso mengatakan, penataan tersebut terkait konsep berjualan yang tidak lagi berjualan tepat di depan toko menghadap ke timur di sepanjang Malioboro-Ahmad Yani, tapi akan ditata dengan membelakangi PKL Tri Dharma yang saat ini juga berjualan di depan toko tapi menghadap ke barat.
Posisi Pemalni nantinya setelah penataan ada di belakang Tri Dharma dan menghadap ke timur atau berhadapan langsung dengan area pedestrian Malioboro yang baru direvitalisasi.
"Sebenarnya sosialisasi tentang konsep 'ungkur-ungkuran' (membelakangi,red) ini sudah lama, yakni sejak 2015 saat ada pemenang sayembara revitalisasi Malioboro. Tapi rencananya baru akan direalisasikan Juli ini," bebernya.
• Penataan PKL Malioboro Harus Matang
Slamet menegaskan, pihaknya siap mendukung program pemerintah, termasuk di dalamnya mengharuskan pihaknya yang berjumlah 444 anggota untuk bergeser ke lokasi yang ditentukan.
"Pelaksanaan di lapangan kami tunggu momen yang tepat, baik dari pihak Pemda dan Pemkot. Kami siap mendukung," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan bahwa ia belum mendapatkan laporan terkait wakru penataan.
Namun ia mengatakan bahwa gambaran penataan PKL sisi barat adalah ungkur-ungkuran atau saling membelakangi.
"Harapannya dengan ini PKL Malioboro yang oleh-oleh dan kerajinan sudah teratasi," ucapnya.
Ia pun menambahkan bahwa seluruh pengusaha yang dalam hal ini pemilik toko telah sepakat dan menuangkannya dalam tanda tangan terkait penataan tersebut.
"Target secepatnya. Termasuk menyelesaikan (penataan) siripnya (Malioboro)," pungkas Heroe.(*)
