KOLOM 52
Toleransi Kian 'Terkoyak', Ada Apa dengan Jogja?
Polisi berjanji akan mengusut semua secara tuntas. Pengamat bilang ini ancaman bagi toleransi.
Tapi sebaiknya kita sadar bahwa pupuk atas tindakan itu sudah disediakan sejak lama.
Tak adanya ruang publik yang membuat orang saling berbaur, sulitnya kegiatan sosial yang merawat hubungan antar agama, dukungan lemah atas jaminan kebebasan menyatakan pandangan serta menebalnya sentimen agama diantara para pemuka sosial.
Kini waktunya memang untuk berbenah. Kalau bisa dimulai tentu lembaga pendidikan bisa memprakarsainya.
Lewat jalinan interaksi sosial antar sekolah dengan mengadakan kegiatan bersama, merawat kerja sama dan saling mengenal keyakinan walaupun itu berbeda.
Kita tentunya tak mau, Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar meluncur jadi kota yang dicekam oleh teror dan ketakutan pada sesamanya. (*)
Penulis : Eko Prasetyo (Social Movement Institute)