Relawan Aksi Solidaritas Penolakan Bandara di Temon Kutuk Aksi Kekerasan yang Dilakukan Aparat

Akibat kericuhan itu, empat orang aktivis diciduk petugas karena dianggap memprovokasi warga menghalangi kerja alat berat.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
Ilustrasi: Proses land clearing atau pembersihan lahan pembangunan bandara di Temon kembali dilanjutkan setelah sempat jeda beberapa pekan. Agenda yang digelar Senin (8/1/2018) di wilayah Pedukuhan Kragon II, Desa Palihan ini pun tak luput dari aksi penolakan warga terdampak yang berujung pada kericuhan. 

Baca: Bentrok Aparat vs Penolak Bandara NYIA, Polisi : Aktivis Halangi Land Clearing, Kami Amankan!

Menurut informasi beredar, ada beberapa aktivis lain yang juga mengalami luka-luka.

Aliansi Solidaritas Tolak Bandara saat ini tengah mendata lebih lanjut.

Tim kuasa hukum juga dikerahkan untuk mengadvokasi relawan yang ditangkap polisi.

Heron mengatakan pihaknya menyayangkan tindak kekerasan yang dilakukan polisi tersebut.

Ia menilai polisi sudah bertindak terlalu jauh dan tidak menaati prosedur.

Ia juga membantah tudingan bahwa relawan telah memprovokasi warga hingga terjadi bentrok.

Relawan disebutnya sudah berusaha menghindari kontak fisik namun aparat kerap bertindak berlebihan.

"Lihat saja dari video di instagram. Ada petugas berseragam yang mengacungkan jari tengah ke hadapan relawan. Kalau sudah beginj, siapa sebenarnya yang memprovokasi? Mereka kadang berlebihan dan offside sehingga ada kontak fisik," tukas Heron.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved