Relawan Aksi Solidaritas Penolakan Bandara di Temon Kutuk Aksi Kekerasan yang Dilakukan Aparat

Akibat kericuhan itu, empat orang aktivis diciduk petugas karena dianggap memprovokasi warga menghalangi kerja alat berat.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
Ilustrasi: Proses land clearing atau pembersihan lahan pembangunan bandara di Temon kembali dilanjutkan setelah sempat jeda beberapa pekan. Agenda yang digelar Senin (8/1/2018) di wilayah Pedukuhan Kragon II, Desa Palihan ini pun tak luput dari aksi penolakan warga terdampak yang berujung pada kericuhan. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Relawan aksi solidaritas penolakan bandara di Temon mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan aparat keamanan saat proses pembersihan lahan, Selasa (9/1/2018).

Aktivis menilai aparat sudah overacting dan melanggar standar prosedur.

Akibat kericuhan itu, empat orang aktivis diciduk petugas karena dianggap memprovokasi warga menghalangi kerja alat berat.

Keempatnya tengah menjalani pemeriksaan di Mapolres Kulonprogo.

Selain itu, relawan lainnya juga mengalami luka-luka dalam bentrokan tersebut.

Seorang aktivis relawan, Heron mengalami luka di bagian kepala dan lengan tangannya.

Ia mengaku tengah memotret kondisi lapangan saat kericuhan mulai terjadi.

Warga dan relawan solidaritas terlibat aksi saling dorong dengan aparat keamanan.

Baca: Meski Diwarnai Bentrok, PT Angkasa Pura Fokus Selesaikan Land Clearing Bandara NYIA

Heron pun turut terdorong hingga jatuh terkena akar pohon kelapa yang sudah roboh.

Belum sempat bangun, beberapa petugas langsung mengerumuni untuk membekuknya hingga terjadi pemukulan yang menyebabkan keningnya luka.

"Saya saat itu hanya sedang mengambil foto saja. Dan setelah pemukulan itu mereka langsung bubar. Saya ngga begitu tahu siapa saja karena kejadiannya cepat," kata Heron.

Menurutnya, pada hari itu, tidak ada warga yang mengalami luka.

Namun, tiga aktivis diciduk polisi.

Yakni Heidar, Rozak, dan Zaki.

Baca: Bentrok Aparat vs Penolak Bandara NYIA, Polisi : Aktivis Halangi Land Clearing, Kami Amankan!

Menurut informasi beredar, ada beberapa aktivis lain yang juga mengalami luka-luka.

Aliansi Solidaritas Tolak Bandara saat ini tengah mendata lebih lanjut.

Tim kuasa hukum juga dikerahkan untuk mengadvokasi relawan yang ditangkap polisi.

Heron mengatakan pihaknya menyayangkan tindak kekerasan yang dilakukan polisi tersebut.

Ia menilai polisi sudah bertindak terlalu jauh dan tidak menaati prosedur.

Ia juga membantah tudingan bahwa relawan telah memprovokasi warga hingga terjadi bentrok.

Relawan disebutnya sudah berusaha menghindari kontak fisik namun aparat kerap bertindak berlebihan.

"Lihat saja dari video di instagram. Ada petugas berseragam yang mengacungkan jari tengah ke hadapan relawan. Kalau sudah beginj, siapa sebenarnya yang memprovokasi? Mereka kadang berlebihan dan offside sehingga ada kontak fisik," tukas Heron.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved