Relawan Aksi Solidaritas Penolakan Bandara di Temon Kutuk Aksi Kekerasan yang Dilakukan Aparat
Akibat kericuhan itu, empat orang aktivis diciduk petugas karena dianggap memprovokasi warga menghalangi kerja alat berat.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Relawan aksi solidaritas penolakan bandara di Temon mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan aparat keamanan saat proses pembersihan lahan, Selasa (9/1/2018).
Aktivis menilai aparat sudah overacting dan melanggar standar prosedur.
Akibat kericuhan itu, empat orang aktivis diciduk petugas karena dianggap memprovokasi warga menghalangi kerja alat berat.
Keempatnya tengah menjalani pemeriksaan di Mapolres Kulonprogo.
Selain itu, relawan lainnya juga mengalami luka-luka dalam bentrokan tersebut.
Seorang aktivis relawan, Heron mengalami luka di bagian kepala dan lengan tangannya.
Ia mengaku tengah memotret kondisi lapangan saat kericuhan mulai terjadi.
Warga dan relawan solidaritas terlibat aksi saling dorong dengan aparat keamanan.
Baca: Meski Diwarnai Bentrok, PT Angkasa Pura Fokus Selesaikan Land Clearing Bandara NYIA
Heron pun turut terdorong hingga jatuh terkena akar pohon kelapa yang sudah roboh.
Belum sempat bangun, beberapa petugas langsung mengerumuni untuk membekuknya hingga terjadi pemukulan yang menyebabkan keningnya luka.
"Saya saat itu hanya sedang mengambil foto saja. Dan setelah pemukulan itu mereka langsung bubar. Saya ngga begitu tahu siapa saja karena kejadiannya cepat," kata Heron.
Menurutnya, pada hari itu, tidak ada warga yang mengalami luka.
Namun, tiga aktivis diciduk polisi.
Yakni Heidar, Rozak, dan Zaki.