Pohon Kelapanya Dirobohkan Backhoe Proyek Bandara, Yatiman Bertekad Menanam Kembali

"Iki lemahku, ngopo diembrukke? Nggo mangan malah diembrukke. Nek ngene iki arep mangan opo? Mangan watu?" tanya Yatiman

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
Suasana pembersihan lahan bandara pada Senin (9/1/2018) sianh sempat menghangat kembali. Seperti sebelumnya, warga dan aktivis penolak bandara berusaha mencegah backhoe merobohkan pohon milik warga penolak. 

Namun begitu, ia enggan meminta ganti rugi atas robohnya pohon produktif tersebut karena khawatir akan diseret untuk menyetujui pembangunan bandara.

Baca: Suasana Pembersihan Lahan Bandara Kulonprogo Sempat Menghangat Kembali

Ia menegaskan bahwa sikapnya sama sekali tak berubah, yakni tetap menolak digusur bandara.

Yatiman mengaku akan kembali menanam pohon serupa di lahan tersebut.

Selain untuk sumber nafkah, menanam menjadi simbol sikapnya yang tegas menolak lahan pertanian dan kehidupannya digusur oleh proyek bandara.

Adapun pohon yang sudah roboh akan dimanfaatkan kayunya.

"Saya sampai kapanpun akan tetap menolak. Pohon dirobohkan, saya tanam lagi. Begitu seterusnya. Pokoknya saya ngga jual (lahan)," kata Yatiman.

Relawan solidaritas tolak bandara, Heron mengatakan, pihaknya akan terus mendampingi warga mempertahankan tanahnya.

Pasalnya, lahan dan segala yang ada di atasnya dipakai untuk kehidupan warga.

"Prinsip perjuangan warga hanya menolak dan itu harus dihormati. Mereka tidak ingin tanahnya dipakai untuk bandara," kata Heron.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved