Kawat Berduri Dipasang di Pos 3 Gunung Sumbing, Pengelola Jelaskan Tujuannya

tampak papan larangan melintasi pembatas yang dipasang di sebelah kawat berduri.  Pos 3 jalur pendakian Gunung Sumbing

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tangkapan layar Instagram @pendaki_gunung
Pagar kawat berduri dipasang di jalur pendakian menuju Pos 3 Gunung Sumbing, tepatnya di area sabana yang kini dibatasi di kedua sisinya 

Ringkasan Berita:Kawat berduri dipasang di jalur pendakian Gunung Sumbing via Basecamp Gajah Mungkur untuk membatasi akses ke area sabana. Tujuannya adalah menjaga ekosistem sabana yang sering dijadikan lokasi berfoto oleh pendaki. Pembatas sepanjang 100 meter ini telah terpasang selama dua bulan terakhir menggantikan tali biasa.

 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Video adanya kawat berduri di sekitar Pos 3 jalur pendakian Gunung Sumbing menjadi pembicaraan di media sosial. 

Dalam video yang beredar, tampak papan larangan melintasi pembatas yang dipasang di sebelah kawat berduri. 

Papan dan kawat berduri itu terlihat berada di jalur menuju Pos 3 Gunung Sumbing, tepatnya di area sabana yang kini dibatasi di kedua sisi.

Terkait hal itu, Ketua Forum Pengelola Gunung Sumbing (FPGS) Lilik Setyawan membenarkan adanya pemasangan kawat berduri.

Lokasinya berada di jalur Basecamp Gajah Mungkur, Desa Lamuk, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo.

“Betul, itu jalur anggota kami via basecamp Gajah Mungkur, Desa Lamuk. Kawat berduri itu dipasang untuk membatasi akses pendaki agar tidak melebar ke area sabana,” jelas Lilik saat dikonfirmasi, Selasa (4/11/2025).

Ia menuturkan, area sabana di jalur pendakian memang menjadi daya tarik para pendaki untuk berfoto, sehingga berpotensi merusak ekosistem jika tidak dilakukan pengaturan.

Karena itu, pemasangan pembatas dilakukan agar sabana tetap terjaga.

“Sabana itu menarik perhatian pendaki untuk foto-foto. Daripada rusak, jadi dibatasi supaya ekosistem tetap terawat,” ujarnya.

Cerita Bus Rombongan Pendaki Gunung Sumbing Tersesat di Tengah Kuburan

Menurut Lilik, kawat berduri tersebut telah terpasang sekitar dua bulan terakhir. 

Sebelumnya, pembatas yang digunakan masih berupa tali biasa. 

Panjang kawat berduri yang terpasang mencapai sekitar 100 meter di sekitar area Pos 2 hingga Pos 3.

Pemasangan dilakukan oleh pengelola Basecamp Pemuda Mandiri, Desa Lamuk, Kecamatan Kalikajar. 

Lilik menyebut, FPGS tidak secara langsung menginstruksikan pemasangan itu, namun memahami maksud baik dari pengelola jalur.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved