Pendaki Belia Terjatuh ke Jurang Saat Melakukan Pendakian ke Gunung Muria Kudus

Seorang pendaki muda terjatuh ke dalam jurang saat melakukan pendakian Gunung Muria, Kudus pada Rabu (29/10/2025) dini hari.

|
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Suasana di sekeliling Warung Mbak Ngatri Lereng Gunung Muria Kudus. 

TRIBUNJOGJA.COM, KUDUS - Seorang pendaki muda terjatuh ke dalam jurang saat melakukan pendakian Gunung Muria, Kudus pada Rabu (29/10/2025) dini hari.

Pendaki berusia 18 tahun tersebut terjatuh ke dalam jurang di sekitar puncak bayangan di kawasan jalur pendakian Natasangin.

Gunung Muria adalah gunung api purba yang terletak di Jawa Tengah, di perbatasan Kabupaten Kudus, Jepara, dan Pati.

Gunung ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting karena merupakan lokasi makam Sunan Muria, salah satu Wali Songo, dan banyak dikunjungi untuk tujuan ziarah.

Meskipun sudah tidak aktif, Gunung Muria memiliki pemandangan alam yang indah dan berbagai puncak yang menarik, seperti Puncak Songolikur yang merupakan puncak tertingginya.

Gunung ini memiliki ketinggian 1602 meter di atas permukaan laut.

Dikutip dari Tribun Jateng, upaya penyelematan terhadap pendaki yang terjatuh itu langsung dilakukan oleh tim gabungan.

Baca juga: Terapis dan Pengguna Jasa di Bantul Tepergok dalam Kondisi Tanpa Busana

Camat Gebog, Fariq Mustofa membenarkan informasi terjatuhnya seorang pendaki ke dalam jurang.

"Iya, ada pendaki yang jatuh di Rahtawu," kata Fariq kepada Tribunjateng.com, Rabu (29/10/2025).

Korban menurut Fariq merupakan pendaki dari Kecamatan Dawe, Kudus.

Laporan korban terjatuh ke dalam jurang ini diterima pada Rabu dini hari.

Tim gabhungan dari BPBD dan Destana Rahwatu langsung naik ke Gunung Muria untuk mengevakuasi korban.

"Sementara sampai tadi fajar, dilaporkan masih hidup. Pagi ini tim mau naik ke atas dari BPBD terus Destana (Desa Tanggap Bencana) Rahtawu," kata dia.

Kata Fariq, pendaki tersebut dikabarkan terjatuh di sekitar puncak bayangan di kawasan jalur pendakian Natasangin.

"Dari hasil pencarian sementara yang dilakukan oleh tim ranger Natasangin untuk titik jatuhnya survivor sudah diketahui tepatnya di sekitar puncak bayangan namun untuk kedalaman jurang belum diketahui," jata Fariq.

Pencarian sementara, kata Fariq, melibatkan dua tim. Satu tim terdiri atas dua orang naik ke puncak. Kemudian tim berikutnya terdiri atas 10 orang berjaga di basecamp Natasangin.

"Untuk kendalanya itu kabut dan jarak visual," kata Fariq. (*)

Artikel ini sudah tayang di Tribun Jateng.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved