TOPIK
Puisi Mustafa Ismail
-
Puisi Sabang Mustafa Ismail: Dari taman di tepi laut ini suara perahu mesin hijau
-
Puisi Elegi Tanah Kelahiran 1989-1998 2 Mustafa Ismail: Tak ada isyarat, kematian datang tiba tiba
-
Puisi Elegi Tanah Kelahiran 1989-1998 1 Mustafa Ismail: Ketika bukit itu dibongkar dan tulang tulang
-
Puisi Cerita di Jalan Mustafa Ismail: Di jalan sempat juga kuceritakan kau sejarah yang terpotong
-
Puisi Melukis Puisi Mustafa Ismail: Adakah kau menunggu pada sudut yang bebas dari tempias hujan
-
Puisi Masih Ada Yang Bermain Mustafa Ismail: Ketika kita pulang malam itu lewat sebuah mimpi
-
Puisi Kopi Mustafa Ismail: Kopi tak lagi penuh tapi matahari masih jauh Aku ingin ibu
-
Puisi Monas 26 Juli Dalam Televisi Mustafa Ismail: Matahari telah beranjak ketika kau datang sore
-
Puisi Berkaca Pada Air Mata Mustafa Ismail: Aku berkaca pada air matamu, yang membeku, bagai es ada
-
Puisi Hujan Sudut Kota Mustafa Ismail: Aku kehujanan, tiada payung kota bagai puisi yang menetesi
-
Puisi Sajak Kehilangan Mustafa Ismail: Apa yang lebih pantas kuminta darimu kini: air mata
-
Puisi Trienggadeng Mustafa Ismail: Di pasar kecil itu pohon sala melambai lambai dengan tatapannya
-
Puisi Pada Suatu Masa Mustafa Ismail: Pada suatu masa, kita pernah bercakap cakap tentang hujan
-
Puisi Lelaki di Monas Mustafa Ismail: Lelaki itu berjalan tergesa menggiring kudanya yang nelangsa
-
Puisi Memoria Pesan Mustafa Ismail: Aku baca pesan singkat, pagi ini, kau kirim dari sebuah malam
-
Puisi Kereta di Kulkas Mustafa Ismail: Bagaimana cara memasukkan kereta ke dalam botol
-
Puisi Renggali Mustafa Ismail:Aku belum sempat menyibak akar akarmu juga memastikan apakah bongkahan
-
Puisi Perahu Mustafa Ismail: Seharusnya Nuh datang pagi itu, dengan perahu sangat besar, mengajakmu
-
Puisi Hikayat Diam Diam Mustafa Ismail: Sunyi menyusup, kau tak hendak berkata apa pun
-
Puisi Kayu Bakar Mustafa Ismail : Ada yang datang dalam mimpi membawa anggur dan kayu bakar
-
Puisi Senja Siapa Mustafa Ismail: Senja siapakah yang kau kirim dalam arlojiku membuat ruang begitu
-
Puisi Dari Sebiji Padi Mustafa Ismail: Dari sebiji padi kita menjelma pagi sepotong sajak
-
Puisi Sejarah Dua Kutup Mustafa Ismail: Kita segera tahu meski bersaudara kita tetap orang lain
-
Puisi Waktu Mustafa Ismail: Ia telah menulis riwayat kita pada daun daun kini daun daun itu luruh
-
Puisi Luka Yang Dititipkan Mustafa Ismail: Cerita seorang ibu yang menemukan rumahnya sehabis
-
Puisi Berita Mustafa Ismail: Potret sebuah kepala yang terpotong mengagetkanku sore itu
-
Puisi Ilustrasi Kecil Mustafa Ismail: Kecuali langit yang kelabu kau tak menemukan apa apa
-
Puisi Sajak Pagi Hari Mustafa Ismail: Kalau tiba tiba nanti kita harus menangis, aku ingin kau
-
Puisi Poncol Mustafa Ismail: Siapakah yang membelah bumi malam-malam di stasiun itu derumnya
-
Puisi Menanam Cinta Pada Ramadan Mustafa Ismail: Kutanam cinta padamu bulan penuh berkah