Puisi Mustafa Ismail
Puisi Sejarah Dua Kutup Mustafa Ismail: Kita segera tahu meski bersaudara kita tetap orang lain
Puisi Sejarah Dua Kutup Mustafa Ismail: Kita segera tahu meski bersaudara kita tetap orang lain
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
Dok Pemkot Yogyakarta
Para peserta Festival Sastra Yogya 2023 menjukkan kebolehan dalam membacakan puisi, di kawasan Kotabaru, Kota Yogyakarta.
Puisi Sejarah Dua Kutup Mustafa Ismail
Kita segera tahu, meski bersaudara kita tetap orang lain
yang menulis kehidupan atau kematian dengan tinta berbeda
adakalanya aku menjadi daun dan kau menjadi angin
yang meluruhkan tangkai-tangkai
Ketika aku melayang-layang, kau menjelma matahari
membakar pepohonan. Aku mengering, kau pun menjadi hujan
menghanyutkanku ke lautan. Menjadi gang-gang
atau luluh bersama malam
Harga-harga yang naik memperjelas rupa kita
meski datang dari lembah yang sama: engkau adalah
pahlawan
dan aku pendurhaka, mencintai ibu dengan cara berbeda
Berita Terkait
Baca Juga
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.