Impor Kedelai Masih Besar, Titiek Soeharto Minta Kementan Genjot Produksi Nasional
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Heriyadi atau Titiek Soeharto meminta pemerintah untuk meningkatkann produksi kedelai nasional.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Sementara itu Mentan Amran menyebut kedelai merupakan salah satu daftar komoditas prioritas pihaknya.
Kementrian Pertanian sudah menyiapkan program penanaman kedelai.
"Ada program tanah-tanah yang kita mau tanami itu sangat luas, tetapi nanti kami laporkan lagi setelah fix anggarannya dan seterusnya, tetapi sudah 60-70 persen. Feasibility Study-nya sudah selesai. Ini kedelai masuk prioritas," kata Amran.
Sebelumnya, Amran mengungkap bahwa pemerintah menargetkan peningkatan produksi kedelai nasional secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap salah satu langkah yang ditempuh adalah memanfaatkan lahan sawit hasil sitaan negara untuk dijadikan area tanam kedelai.
Lahan sawit tersebut hasil sitaan Satgas PKH (Penertiban Kawasan Hutan) yang bisa digunakan untuk kedelai mencapai 1 juta hektare.
Di situ belum ditanami sawit, sehingga oleh pemerintah akan dimanfaatkan sebagai lokasi penanaman kedelai.
"Kami mau tanam kedelai 1 juta hektare ke depan secara bertahap. Jadi lahan baru yang disita, tetapi belum ada sawitnya, kami tanami," kata Amran kepada wartawan di Jakarta, dikutip Sabtu (22/11/2025).
Sebagai informasi, saat ini pemerintah memang berencana membawa Indonesia swasembada kedelai.
Menurut Amran, kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang menjadi prioritas pemerintah untuk segera diwujudkan kemandiriannya.
"Masalah pangan adalah masalah strategis. Pangan kita termasuk padi, jagung, kedelai, ayam, telur, minyak goreng, dan seterusnya. Yang belum swasembada adalah kedelai dan ini adalah tugas berat,” kata Amran dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10/2025).
Berdasarkan Hasil Survei Ubinan 2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata produktivitas kedelai nasional sebesar 16,23 kuintal per hektare atau sekitar 1,623 ton per hektare.
Tercatat, produksi kedelai dalam negeri berkisar 200-350 ribu ton atau baru memenuhi 10 persen dari kebutuhan.
Amran telah menggandeng beberapa pihak seperti Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) untuk mewujudkan swasembada kedelai.
Kementerian Pertanian memiliki rencana mengembangkan lahan kedelai hingga 10 ribu hektare di wilayah binaan TNI AL.
Di lahan milik TNI AL itu akan ditanami Kedelai Garuda Merah Putih yang menurut Amran merupakan varietas unggul karena produksinya mampu mencapai 3–4 ton per hektare.
Kementerian Pertanian akan menyiapkan benih, alat mesin pertanian, dan sarana produksi lainnya.
Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com.
| Beras Impor Asal Thailand Masuk ke Indonesia Lewat Sabang, Padahal Pemerintah Tidak Beri Izin |
|
|---|
| Presiden Prabowo Minta Kementan Pastikan Ketersediaan Pupuk bagi Petani |
|
|---|
| Tinjau Program MBG di Kota Yogyakarta, Titiek Soeharto Tegaskan SPPG Bermasalah Harus Disanksi |
|
|---|
| DWS Respons Cepat Usulan Gubernur DIY, Fasilitasi Koordinasi dengan Kementerian PU |
|
|---|
| Titiek Soeharto Kunjungi Kulon Progo, Janji Kawal Program Ketahanan Pangan dari Sektor Pertanian |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Impor-Kedelai-Masih-Besar-Titiek-Soeharto-Minta-Kementan-Genjot-Produksi-Nasional.jpg)