Misteri Hilangnya Alvaro, Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan, Hilang 8 Bulan Lalu, Ditemukan Tewas

Teka-teki hilangnya Alvaro Kiano Nugroho, bocah yang hilang 8 bulan yang lalu di Pesanggrahan, Jakarta Selatan akhirnya terkuak

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Foto Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang hilang dan hingga kini belum ditemukan. 
Ringkasan Berita:
  • Polisi menemukan kerangka manusia yang diduga Alvaro, bocah yang hilang sejak Maret 2025, di kawasan Kali Cilalay, Bogor, berdasarkan keterangan terduga pelaku.
  • Ayah tiri Alvaro, AI, diduga terlibat dan justru sebelumnya berpura-pura membantu pencarian, membuat keluarga terpukul.
  • Kepastian identitas kerangka menunggu hasil tes DNA yang akan diumumkan 27 November 2025.
 

 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Teka-teki hilangnya Alvaro Kiano Nugroho, bocah yang hilang 8 bulan yang lalu di Pesanggrahan, Jakarta Selatan akhirnya terkuak.

Polisi yang melakukan penyelidikan berhasil menemukan kerangka manusia yang diduga merupakan korban.

Kerangka manusia yang diduga itu adalah Alvaro itu ditemukan di sekitar kawasan Kali Cilalay, Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Polisi menemukan keberadaan kerangka manusia yang diduga Alvaro itu setelah mengamankan seorang yang diduga terlibat dalam hilangnya dan tewasnya korban.

Dari keterangan pria tersebut, polisi akhirnya menemukan kerangkanya.

Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, pihaknya menemukan kerangka yang diduga korban Alvaro.

Namun demikian, untuk memastikannya, polisi akan melakukan tes DNA terlebih dahulu.

 “Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro,” kata Nicolas kepada wartawan, Minggu (23/11/2025) dikutip dari Kompas.com.

 “Tapi kami butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan Labfor ya,” ucap dia.

Nicolas mengatakan, hasil tes DNA akan diumumkan Kamis (27/11/2025) mendatang.

Kabar meninggalnya Alvaro ini membuat keluarganya histeris.

Tugimin, kakek Alvaro, hanya bisa terdiam. 

Air matanya mengalir tanpa ia mampu mengucapkan sepatah kata.

Baca juga: Laka Tunggal Truk Tabrak Pembatas Jalan Hingga Terguling di Bantul, Satu Orang Meninggal Dunia

Sementara sang  nenek pun langsung jatuh lemas. Ia berteriak histeris saat polisi menyampaikan kabar penemuan Alvaro yang sudah meninggal di depan rumah mereka, Minggu sore. 

“Saya enggak bisa ngomong, air mata keluar. Ibu langsung jatuh ke lantai, dibantuin sama polisi dan warga untuk mereda nangisnya, karena langsung jerit-jeritan,” jelas Tugimin saat ditemui di kediamannya, Minggu.

 Tugimin dan istrinya sangat terpukul atas kabar kematian Alvaro.

Sebab, bocah malang itu mereka rawat sejak kecil karena orangtuanya berpisah dan sang ibu bekerja di luar negeri.

“Bagaimana kami tidak shock, (dia diurus dari kecil sama neneknya. Ke mana pun, Alvaro ikut dengan saya, enggak mau ketinggalan, undangan ke Solo, ke Demak, dia ikut,” ungkap dia. 

Kaget

Tugimin mengaku kaget setelah disampaikan bahwa orang yang diduga terlihat hilang dan tewasnya Alvaro adalah ayah tirinya, AI.

Tugimin tak menyangka ayah tiri Alvaro bisa melakukan hal tersebut.

“Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini. Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban? itu yang sangat disesalkan,” ucap dia.

Tugimin mengaku, saat Alvaro hilang, AL sempat ikut mencarinya.

Bahkan AI sempat menemani Tugimin melakukan pencarian ke wilayah Bogor.

 “Bapak tirinya itu juga ikut membantu mencari. Misalkan, ‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor, suruh nelusurin Jalan Raya Bogor sampai terminal sampai Stasiun,’ nah itu nyari berdua sampai malam baru pulang,” tutur Tugimin ditemui di lokasi, Minggu (23/11/2025).

Ia semakin terpukul setelah mengetahui bahwa bantuan AI selama ini ternyata hanya kedok.

“Saya itu enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu hanya ibaratnya ya buat kedok saja,” ucap dia.

Penemuan kerangka Alvaro akhirnya terjadi berdasarkan pengakuan AI saat dimintai keterangan oleh penyidik.

AI mengarahkan polisi ke lokasi di sekitar sungai tempat kerangka Alvaro berada.

Hilang Sejak Maret

Alvaro sebelumnya hilang sejak Kamis (6/3/2025) silam.

Sebelum hilang hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas, korban terakhir kali terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Saat itu, seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya mencarinya.

Keberadaan pria yang mencari Alvaro itu disampaikan oleh marbut Masjid Jami Al Muflihun ke Tugimin.

Sang marbut menyampaikan informasi itu tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.

"Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, 'Pak, cari siapa?' 'Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.' 'Itu ada anaknya di atas.' Kata marbut begitu," ungkap Tugimin.

Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut.

Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.

Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin belum merasa curiga karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.

 “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.

Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.

Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.

Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang.

Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.

“Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.

Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.

“Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.

Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro.

Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.

“Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.

“Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.

Keluarga akhirnya telah melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi. Adapun ciri-ciri Alvaro adalah berkulit sawo matang dengan potongan rambut cepak.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved