Peluang Ekonomi Budidaya Jamur Tiram di Desa Glagahwangi Klaten

Tahapan Budidaya Jamur Tiram Dirangkum dari hortikultura.pertanian.go.id: 

1. Pemilihan Bibit Unggul
Gunakan bibit jamur tiram dari strain berkualitas tinggi dan bebas kontaminasi.

Bibit bisa diperoleh dari laboratorium atau produsen terpercaya.

2. Persiapan Media Tanam (Baglog)
Media tanam dibuat dari campuran serbuk gergaji kayu, dedak, kapur, dan air.

Campuran difermentasi selama 5–7 hari, lalu dimasukkan ke dalam plastik silinder (baglog).

Baglog disterilisasi dengan uap panas selama 8–10 jam.

3. Inokulasi Bibit
Setelah baglog dingin, bibit jamur dimasukkan ke dalam lubang di bagian tengah baglog.

Proses ini harus dilakukan di ruang steril untuk mencegah kontaminasi.

4. Inkubasi
Baglog disimpan di ruang gelap bersuhu 22–28°C dan kelembapan 70–80 persen.

Inkubasi berlangsung selama 2–4 minggu hingga miselium tumbuh penuh.

5. Pemindahan ke Kumbung Jamur
Setelah miselium tumbuh, baglog dipindahkan ke kumbung (rumah jamur) yang memiliki sirkulasi udara baik.

Kumbung harus memiliki suhu 24–28°C dan kelembapan 80–90 % .

6. Perawatan dan Pemeliharaan
Semprot air secara rutin untuk menjaga kelembapan.

Hindari sinar matahari langsung dan gangguan hama.

7. Panen
Jamur tiram siap dipanen saat ukuran tudung mencapai 5–10 cm dan belum mekar penuh.

Panen dilakukan dengan cara memutar pangkal jamur, bukan memotong.

8. Pascapanen dan Pengolahan
Jamur bisa dijual segar, dikeringkan, atau diolah menjadi produk seperti jamur krispi dan abon jamur. (drm/iwe)