Berita Klaten

Peluang Ekonomi Budidaya Jamur Tiram di Desa Glagahwangi Klaten

Desa Glagahwangi Klaten kembangkan budidaya jamur tiram sebagai eduwisata dan solusi ketahanan pangan. Dikelola BUMDes, produksi jamur capai 4 ton

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
BUDIDAYA JAMUR: Warga memanen jamur tiram yang dibudidayakan BUMDes Muncar di Kumbung Jamur Tiram di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Ringkasan Berita:
  • Desa Glagahwangi di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, mengembangkan budidaya jamur tiram sebagai solusi ekonomi dan ketahanan pangan.
 
  • Dikelola oleh BUMDes Muncar, program ini telah menghasilkan ribuan baglog jamur dan dirancang menjadi destinasi eduwisata unggulan.

 

Klaten Tribunjogja.com - Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini dikenal sebagai Desa Jamur berkat inovasi budidaya jamur tiram yang digagas oleh pemerintah desa dan BUMDes Muncar. 

Desa ini berhasil menciptakan peluang ekonomi baru melalui sektor pertanian modern, meski tidak memiliki potensi wisata alam seperti umbul.

Kepala Desa Glagahwangi, Desy Harini, menjelaskan bahwa budidaya jamur tiram merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional. 

Saat ini, desa telah membangun Kumbung Jamur Tiram di kawasan Taman Tumenggung dan mengelola sekitar 10.000 baglog jamur. 

Fasilitas tersebut juga dilengkapi pendopo, panggung, gazebo, arena bermain anak, dan warung makan.

Budidaya jamur ini telah dua kali panen, dengan hasil meningkat dari 3 kilogram pada panen pertama menjadi 7 kilogram pada panen kedua. 

Sebagian hasil panen diolah menjadi jamur krispi dan topping seblak, serta dijual dalam bentuk mentah.

Potensi Budidaya Jamur

PANEN JAMUR: Seorang warga Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, menunjukkan hasil panen jamur tiram dari kumbung yang dikelola BUMDes Muncar desa setempat.
PANEN JAMUR: Seorang warga Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, menunjukkan hasil panen jamur tiram dari kumbung yang dikelola BUMDes Muncar desa setempat. (Tribunjogja.com/Dewi Rukmini)

Direktur BUMDes Muncar, Nur Fadillah, menyebut bahwa usaha ini awalnya dijalankan di rumah warga dengan sistem sewa. 

Namun, karena permintaan terus meningkat, BUMDes membangun kumbung permanen berukuran 6 x 20 meter yang mampu menampung hingga 10.000 baglog. 

Potensi produksi mencapai 4.000 kilogram jamur tiram per periode tanam tiga bulan, dengan estimasi pendapatan sekitar Rp48 juta.

Ke depan, Desa Glagahwangi berencana mengembangkan kawasan ini sebagai eduwisata jamur tiram, di mana wisatawan dapat belajar langsung proses budidaya dan menikmati berbagai olahan jamur sehat. 

Paket pelatihan juga disiapkan bagi masyarakat yang ingin merintis usaha budidaya jamur, termasuk pensiunan.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, turut mengapresiasi langkah Desa Glagahwangi dalam membranding diri sebagai pusat wisata jamur. 

Ia berharap kuliner jamur seperti sate jamur dan olahan sehat lainnya bisa menjadi daya tarik baru bagi warga Klaten dan wisatawan. 

Rencana Pemkab Klaten Ubah Taman Kuliner Sepi Jadi Kawasan Kreatif

Cara Budidaya Jamur Tiram

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved