Jumlah ODGJ di Kulon Progo Disebut Tertinggi di DIY, Capai Sebanyak 1.460 Orang

Kepala Dinkes Kulon Progo, Susilaningsih mengungkapkan bahwa jumlah penderita ODGJ di wilayahnya mencapai 1.460 orang.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
  • Jumlah penderita ODGJ di Kulon Progo tercatat menjadi yang tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
  • Kepala Dinkes Kulon Progo, Susilaningsih mengungkapkan bahwa jumlah penderita ODGJ di wilayahnya mencapai 1.460 orang.
  • Berdasarkan penelusuran, penyebabnya bisa karena masalah ekonomi, masalah rumah tangga, hingga karena ditinggal oleh orang terdekat.

 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo memastikan penanganan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tetap optimal. Apalagi jumlah penderitanya mencapai lebih dari 1.000 orang.

Kepala Dinkes Kulon Progo, Susilaningsih mengungkapkan bahwa jumlah penderita ODGJ di wilayahnya mencapai 1.460 orang.

"Jumlah itu merupakan penderita psikosis dan gangguan jiwa berat," katanya pada Senin (24/11/2025).

Susilaningsih mengatakan jumlah penderita ODGJ di Kulon Progo menjadi yang tertinggi di DIY.

Tingginya jumlah penderita tersebut menjadi perhatian khusus bagi Dinkes Kulon Progo.

Menurutnya, ada sejumlah faktor penyebab tingginya penderita ODGJ di Kulon Progo.

Berdasarkan penelusuran, penyebabnya bisa karena masalah ekonomi, masalah rumah tangga, hingga karena ditinggal oleh orang terdekat.

"Mereka ini ada masalah yang tidak bisa dihadapi dengan baik, ditambah kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan," jelas Susilaningsih.

Baca juga: Cerita Pemuda Kulon Progo Kembangkan Keripik Pisang Aneka Rasa, Mampu Tembus Pasar Nasional

Ia pun menyebut penderita gangguan jiwa ringan saat ini cenderung meningkat, terutama dari anak muda.

Salah satu penyebabnya karena tingginya paparan informasi dari gawai hingga kurangnya perhatian orang tua.

Susilaningsih mengatakan pihaknya berupaya agar penderita ODGJ tidak bertambah.

Seperti dengan melakukan skrining kesehatan jiwa di setiap Puskesmas hingga sosialisasi rutin ke masyarakat.

"Kami sudah ada Tim Pengarah Pembina Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat di tingkat kapanewon sampai kalurahan," ujarnya.

Fasilitas Kesehatan

Secara fasilitas layanan kesehatan, Susilaningsih mengatakan saat ini sudah tersedia di RSUD Wates.

Layanannya berupa ruangan khusus untuk rawat inap bagi pasien ODGJ.

Pihaknya pun telah menyiapkan obat-obatan untuk penanganan pasien ODGJ tingkat berat.

Sebab mereka harus rutin mengonsumsi obat-obatan agar kondisinya tetap stabil.

"Pengobatan rutin ini sudah disiapkan di semua Puskesmas," kata Susilaningsih.

Masalah ODGJ di Kulon Progo turut menjadi perhatian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulon Progo, Edi Priyono.

Ia mengatakan ada sejumlah kendala dalam penanganan ODGJ.

Seperti terbatasnya fasilitas layanan hingga kurangnya tenaga kesehatan jiwa profesional.

Ia pun menilai perlu ada kebijakan kolaboratif lintas sektoral agar penanganan ODGJ bisa maksimal, mengingat jumlahnya cenderung meningkat.

"Penanganannya mulai dilakukan dari pencegahan hingga rehabilitasi," ujar Edi.(*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved