Tujuh Titik Resmi Disediakan untuk Seniman Jalanan Malioboro Yogyakarta
penertiban pengamen Malioboro, pengamen liar Yogyakarta, titik resmi seniman jalanan, moratorium pengamen Malioboro
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Iwan Al Khasni
Jumlah tersebut dinilai sudah terlalu banyak, sehingga Pemkot menerapkan moratorium pengamen baru.
“Kalau mau masuk Malioboro harus dikurasi dulu. Suaranya bagus atau tidak, cocok atau tidak. Semua harus melalui kurasi,” jelas Hasto.
Dengan kebijakan ini, pengamen yang sudah terakomodir diharapkan ikut berperan memberi edukasi kepada pendatang baru, sehingga Malioboro tetap tertib, nyaman, dan berdaya tarik bagi wisatawan. (aka)
Baca Juga
| Purwoharjo Kulon Progo Terima 13 TTG untuk Pangan, Air Bersih, dan Sampah |
|
|---|
| KA Batara Kresna Tertemper Mobil di Sukoharjo, KAI Daop 6 Yogyakarta Imbau Warga Begini |
|
|---|
| Wamenkeu Anggito Abimanyu Motivasi Pengusaha Muda Yogyakarta dalam Business Talk HIPMI |
|
|---|
| Van Gastel Sindir Beberapa Pemain PSIM Yogyakarta yang Dinilai Main Malas |
|
|---|
| Operasi Zebra di Yogyakarta Mulai 17-30 November 2025, Pastikan Tidak Langgar 8 Hal Ini |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/maliboro-tahun-baru-tutup.jpg)