Cakupan Masih 63 Persen, BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta Genjot Kepesertaan BPU
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta, Rudi Susanto mengatakan capaian kepesertaan BPU di DIY masih sekitar 63 persen.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
- BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta masih menggenjot cakupan kepesertaan Bukan Penerima Upah (BPU) di DIY.
- Sepanjang 2025, capaian kepesertaan BPU di DIY masih sekitar 63 persen.
- BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta telah menyalurkan total klaim sekitar Rp1 triliun per 13 November 2025
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta masih menggenjot cakupan kepesertaan Bukan Penerima Upah (BPU) di DIY.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta, Rudi Susanto mengatakan capaian kepesertaan BPU di DIY masih sekitar 63 persen.
“Sepanjang 2025 ini sebenarnya sudah sesuai target, untuk bisa melindungi sebanyak-banyaknya peserta. Untuk capaian kepesertaan PU (Penerima Upah) sudah bisa dikatakan selesai, yang masih menjadi PR memang yang bukan penerima upah,” katanya, Kamis (13/11/2025).
Di penghujung tahun 2025 ini, pihaknya memprioritaskan pada ekosistem event, ekosistem pendidikan, dan ekosistem UMKM.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM.
Berdasarkan data per 13 November 2025, jumlah klaim Jaminan Tua (JHT) mencapai 66.136 dengan nominal klaim sebesar Rp 902 miliar.
Baca juga: Terapkan PSAK 117, BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Transparansi dan Akuntabilitas
Sementara untuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) tercatat ada 17.939 kasus, dengan nominal klaim sebesar Rp 42 miliar.
Jumlah klaim Jaminan Kematian (JKM) sebanyak 2.150, nominal klaim sebesar Rp 37 miliar.
Lalu klaim Jaminan Pensiun (JP) sebanyak 973, dengan nominal klaim sebesar Rp 15 miliar.
Sedangkan jumlah klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebanyak 7.186 dengan nominal klaim sebesar Rp 12 miliar.
Dengan demikian, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta telah menyalurkan total klaim sekitar Rp 1 triliun.
Mengingat besarnya manfaat BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya bakal melakukan edukasi secara masif.
Tujuannya untuk memastikan seluruh pekerja terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami terus berupaya meningkatkan jumlah cakupan kepesertaan dengan melakukan berbagai upaya. Misalnya, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan badan usaha lainnya, dan menjangkau masyarakat, khususnya BPU (bukan penerima upah) yang belum tercover,” imbuhnya. (*)
| Polisi Periksa CCTV di Sekitaa Lokasi Kejadian Dugaan Pemalakan di Depan SMA Swasta Yogyakarta |
|
|---|
| UMK Kota Yogyakarta 5 Tahun Terakhir Cuma Naik Rp585 Ribu, Bagaimana di 2026? |
|
|---|
| Panggung Kreativitas Keliling Hadirkan Euforia di Alun-alun Kidul Yogyakarta |
|
|---|
| Pemberdayaan Wirausaha Perempuan Jadi Fokus Utama Rapimnas PERWIRA 2025 di Yogyakarta |
|
|---|
| Maxride dan Bentor Dilarang Beroperasi di Kota Yogyakarta, Wali Kota Hasto Wardoyo Beri Penjelasan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Kepala-BPJS-Ketenagakerjaan-Cabang-Yogyakarta-Rudi-Susanto-1432025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.