Pemberdayaan Wirausaha Perempuan Jadi Fokus Utama Rapimnas PERWIRA 2025 di Yogyakarta
Acara pembukaan Rapimnas PERWIRA diselenggarakan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (14/11/2025).
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (PERWIRA) menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2025 dengan tema “Satukan Persepsi, Kuatkan Sinergi untuk Membangun Perempuan Berdaya dan Bermartabat”.
Acara pembukaan Rapimnas diselenggarakan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (14/11/2025).
Rapimnas yang menjadi ajang konsolidasi pengurus dan anggota PERWIRA itu, menurut Ketua Panitia Sri Wahyuni, tidak sekadar kegiatan rutin, melainkan momentum evaluasi dan perumusan strategi untuk menggerakkan pelaku usaha perempuan.
“Rapimnas ini bukan sekadar sebuah kegiatan rutin, tetapi merupakan momentum penting bagi kita untuk melakukan evaluasi, merumuskan strategi, dan memfokuskan langkah-langkah dalam menggerakkan para pelaku usaha perempuan,” ujar Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni menegaskan harapan agar pertemuan nasional itu menghasilkan rumusan yang bermanfaat bagi anggota dan masyarakat luas.
Ketua DPD PERWIRA DIY Rifzika Livia memaparkan kiprah organisasi di tingkat daerah.
Menurut Rifzika, hingga saat ini DPD PERWIRA DIY telah menghimpun sekitar 500 pelaku UMKM.
“Untuk kegiatan DPD Perwira Daerah Istimewa Yogyakarta, selain rapat rutin bulanan, kami mengadakan pelatihan online dan offline yang difasilitasi berbagai instansi. Kami juga mengikuti bazar, Jogja Fashion Week, dan kerja sama dengan Bank Indonesia serta BUMN,” kata Rifzika.
Rifzika mencatat PERWIRA kini tersebar di 38 provinsi dan mengapresiasi kehadiran perwakilan hampir dari 22 provinsi pada Rapimnas kali ini.
Ia menyinggung pengorbanan beberapa peserta, terutama rombongan dari wilayah Papua yang menanggung biaya perjalanan hingga sekitar Rp20 juta per orang untuk hadir.
“Mereka datang dengan biaya besar dan kondisi yang tidak mudah. Itu sungguh luar biasa,” ujarnya.
Baca juga: Maxride dan Bentor Dilarang Beroperasi di Kota Yogyakarta, Wali Kota Hasto Wardoyo Beri Penjelasan
Ketua Umum DPP Perwira, Elza Syarief, yang hadir menekankan pentingnya keberlanjutan dan regenerasi dalam organisasi.
Elza mengatakan hampir tiga tahun anggota tidak dapat bertemu langsung akibat keterbatasan sebelumnya, sehingga pertemuan ini menunjukkan komitmen bersama.
Ia mengingatkan agar PERWIRA tidak menjadi instrumen partai politik dan menganjurkan kerja sama dengan dinas serta lembaga terkait untuk peningkatan kapasitas anggota. “Kita harus menyiapkan regenerasi, karena usaha ini jangan sampai padam,” kata Elza.
Dia juga mengimbau pengurus untuk memperbarui registrasi di Kemenkumham, berjejaring dengan DPRD dan pejabat pemda, serta memanfaatkan program-program pemerintah.
| Maxride dan Bentor Dilarang Beroperasi di Kota Yogyakarta, Wali Kota Hasto Wardoyo Beri Penjelasan |
|
|---|
| Hitung Mundur 1,5 Bulan: Yogya Siapkan Strategi Atasi Sampah Jelang Penutupan TPA Piyungan |
|
|---|
| TPA Piyungan Ditutup Per 1 Januari 2026, Pemkot Yogyakarta Target Reduksi 100 Ton Timbulan Sampah |
|
|---|
| Hadirkan Campus Network, Astra Motor Yogyakarta Jembatani Dunia Akademik dengan Dunia Industri |
|
|---|
| PSIM Yogyakarta Alami Krisis Penonton di Laga Kandang, Tiket Tak Habis Terjual, Ini Kata Van Gastel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Rapimnas-Perwira.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.