Tim Catur DIY Ukir Sejarah di Kejurnas 2025, Tempel Jakarta dan Jatim di Tiga Besar

Tim Catur DIY meraih 3 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu pada Kejurnas Catur ke-50 tahun 2025

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Pixabay.com / Devanath
ilustrasi catur 

Ringkasan Berita:
  • Tim Catur DIY menorehkan sejarah baru di Kejurnas Catur ke-50 tahun 2025
  • Torehan 3 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu, menempatkan tim catur DIY di posisi ketiga nasional.

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tim catur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menutup Kejurnas Catur ke-50 tahun 2025 dengan torehan bersejarah, 3 medali emas, 3 perak, dan 2 perunggu, menempatkan mereka di posisi ketiga nasional.

Bagi Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) DIY, capaian ini bukan sekadar deretan angka di papan klasemen, tapi bukti nyata dari kerja keras, konsistensi, dan semangat pantang menyerah para pecatur muda yang membawa nama daerah di ajang paling bergengsi nasional itu.

"Prestasi kali ini luar biasa. Dari 10 atlet yang berangkat, 8 di antaranya berhasil naik podium dan membawa pulang medali. Ini sejarah baru bagi kami," ujar Jumariyanto, Sekretaris Umum Pengda Percasi DIY, Kamis (13/11/2025).

Tim DIY tampil di Hotel Maleo, Mamuju, pada 7–13 November dengan kekuatan 10 atlet, dua di antaranya bahkan berangkat secara mandiri. Namun keterbatasan itu tak menyurutkan langkah mereka. 

Baca juga: Pecatur Junior Asal DIY Sabet Podium Utama Kejuaraan Catur Piala Edhie Baskoro Yudhoyono 2025

Justru dari tangan-tangan muda inilah lahir capaian terbaik sepanjang sejarah keikutsertaan DIY di Kejurnas.

Tiga emas yang mereka rebut datang dari kategori junior, lewat penampilan gemilang Banyu Wiguno Wening (junior terbuka E), Chavi Alisha Egbert Dawn (junior putri D), dan Kenny Horasino Bach (junior terbuka D).

Tak berhenti di situ, tiga medali perak juga disumbangkan oleh Pangestika Nirmala Wening (junior putri G), Runa Yulistira (junior putri F), dan Shifania Aulia Cahyono (junior putri C). Sementara dua perunggu diraih Shafira Devi Herfesa (kelas open) dan Zhendy Afriansyah Herfesa.

"Selain memenuhi target tiga emas, kami juga berhasil menambah dua pecatur bergelar Master Percasi baru, yakni Banyu Wiguno Wening dan Kenny Horasino Bach," ungkap Jumariyanto.

Generasi Baru

Meski gagal naik ke posisi runner-up yang diraih Jawa Timur dengan 4 emas, 3 perak, dan 4 perunggu, DIY tetap patut berbangga.

Sebab torehan ini menempatkan mereka sejajar dengan kekuatan besar seperti DKI Jakarta, sang juara umum dengan 6 emas.

Lebih dari sekadar medali, Kejurnas kali ini menjadi panggung pembuktian bagi generasi baru catur Yogyakarta.

Mereka datang dengan semangat belajar, dan pulang membawa gelar serta pengalaman berharga.

Jumariyanto berharap, keberhasilan ini bisa menjadi momentum kebangkitan catur DIY sekaligus perhatian bagi pihak terkait. 

"Semoga tahun depan KONI DIY bisa memberi dukungan lebih, agar kita bisa mengirim lebih banyak atlet. Apalagi Kejurnas 2026 akan digelar di Banten, yang jaraknya lebih dekat," ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved