Pedestrian Jogja Membawa Misi Inklusif bagi Pejalan Kaki
Menjadikan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta lebih ramah bagi manusia yang berjalan dan mewujudkan mobilitas yang berkelanjutan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Selain itu, ada Wayahe Mlaku, kegiatan jalan kaki masif yang digelar pada peringatan Hari Pejalan Kaki Nasional, dan Wayahe Lenggah, yang menjadi wadah pemutaran film bertema urban dan mobilitas yang bertujuan menginspirasi khalayak.
Sejak berdiri, Pedestrian Jogja yang digerakkan oleh belasan hingga puluhan pegiat ini telah mencatat setidaknya 21 kali pelaksanaan Diskusi & Tamasya Jogja-lan, menjaring lebih dari 600 khalayak kegiatan, dan berkolaborasi dengan 60 lebih mitra, membuktikan dampak gerakan yang terorganisir.
Melalui upaya ini, Pedestrian Jogja berkomitmen untuk memposisikan pejalan kaki bukan sebagai warga kelas dua, melainkan sebagai elemen kunci yang menentukan kualitas dan keberadaban sebuah kota.
Gerakan Pedestrian Jogja adalah pengingat bahwa kota yang baik adalah kota yang pertama-tama baik bagi kaki manusia. (MG|Axel Sabina Rachel Rambing).
Baca juga: Menuju Penerapan Penuh Kawasan Pedestrian Malioboro 2026
| Kanca Taman: Buah Pikir Keresahan Perantau akan Ruang Hijau di Jogja |
|
|---|
| Pejalan Kaki Lansia di Bantul Meninggal Dunia Tertabrak Sepeda Motor dan Terlindas Mobil |
|
|---|
| Tertabrak Motor di Lendah Kulon Progo, Pejalan Kaki Meninggal Dunia |
|
|---|
| Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki di Sleman, JPW Berikan Rapor Merah dan Perlu Evaluasi |
|
|---|
| Pria di Jogja Tertabrak Motor saat Lari Pagi di Jalan Mataram, Korban Alami Luka-luka |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Pedestrian-JOgja-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.