Gebrakan Dinkop UKM Sleman
Jadi Percontohan, KDMP Sinduadi Jalankan Usaha Klinik, Apotek hingga Simpan Pinjam
Selain manajemen keuangan yang baik, KDMP Sinduadi memiliki terobosan dalam menjalankan unit usaha klinik yakni menggandeng klinik terdekat.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
"Ada satu orang yang saya kenal setiap hari bisa menabung Rp100- 200 ribu dari jualan es durian. Terakhir sampai Agustus, anggota kami 1.368 orang, dengan UMKM aktif sekitar 900-an," kata dia.
Kliwon membeberkan keinginannya menjadikan KDMP Sinduadi sebagai grosir sembako.
Akan tetapi permodalan menjadi kendala utama untuk mewujudkan hal itu.
Sejauh ini operasional di gerai sembako masih bersumber dari unit simpan pinjam, yang mana dana di dalamnya berasal dari anggota, pengurus, pengawas dan pengelola.
"Kami terus berusaha agar tetap berjalan. Kalau jadi grosir, misalnya bisa ambil minyak 300 dus, bisa didistribusikan ke warung-warung Sinduadi. Itu sebenarnya lebih cepat perputaran uangnya,” ucap dia.
Baca juga: Program Geber Gaspol Dinkop UKM Sleman Beri Efek Ekonomi Berantai, dari Petani hingga Pelaku UMKM
Berencana Buka Unit Usaha Food Court
KDMP Sinduadi berencana akan melebarkan sayap usaha dengan membuka unit usaha lain yaitu food court.
Rencana tersebut dimaksudkan untuk menggerakkan roda perekonomian sekaligus mensejahterakan pelaku UMKM di sekitar.
"UMKM sudah jalan, tujuan KDMP kan membantu mensejahterakan anggota koperasi. Lewat UMKM, visi misi KDMP terpenuhi. Jadi, sasaran yang belum tercapai bisa dipenuhi dengan berdirinya food court dan unit usaha lainnya," jelas Kliwon.
Soal rencana ini, Kliwon mengaku masih menyusun proposal kerja sama untuk pendirian food court.
Proposal tersebut rencananya akan diajukan ke Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Sinduadi, sedangkan UMKM yang akan beroperasi di food court bekerja sama dengan Forum UMKM Kalurahan Sinduadi.
"Profit sharing-nya nanti dibahas bersama. Kalau ada food court, diharapkan UMKM jadi anggota koperasi. UMKM olahan pangan bisa mengambil bahan-bahan pokok dari KDMP. Hasilnya nanti bagi hasil," jelas Kliwon.
“Kami baru mengajukan kerja sama pendirian bangunan. Arahan kami sederhana saja, misalnya pakai galvalum tapi bentuknya menarik. Jadi efisien tapi tetap bagus. Ada sekitar 100 anggota UMKM di Kalurahan Sinduadi. Untuk serapan UMKM-nya kami masih menunggu, karena usaha mereka berbeda-beda. Nantinya akan disentralisasi manajemennya,” imbuhnya.
Bicara terkait unit usaha pupuk, saat ini KDMP Sinduadi bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia. Menurut dia, penjualan pupuk belum menunjukkan progres positif, lantaran lahan pertanian di Sinduadi semakin menipis.
"Pupuk memang belum selancar yang lain. Di Sinduadi lahan pertanian mulai menyusut. Ada yang ambil beberapa karung, tapi belum seperti teman-teman di Sleman timur atau barat seperti Minggir dan Seyegan,” katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Jadi-PercontohanKDMP-Sinduadi-Jalankan-Usaha-Klinik-Apotek-hingga-Simpan-Pinjam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.