1.702 Bidang Tanah untuk Jalan Tol Yogya-YIA di Kulon Progo Tervalidasi, Mulai Sentolo hingga Wates
Kepala BPN Kulon Progo, Margaretha Elya Lim mengatakan lahan terdampak Tol Yogyakarta-YIA di Kulon Progo mulai dari Sentolo - Wates
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
Ringkasan Berita:
- Kepala BPN Kulon Progo, Margaretha Elya Lim mengatakan lahan terdampak Tol Yogyakarta-YIA di Kulon Progo dari Sentolo hingga Temon sudah divalidasi.
- Total lahan terdampak di Kulon Progo yang sudah divalidasi mencapai 1.702 bidang.
- Ribuan bidang lahan tersebut sudah divalidasi oleh BPN Kulon Progo. BPN akan melanjutkan identifikasi dan inventarisasi lahan terdampak Tol Yogyakarta-YIA tahun depan.
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Proses identifikasi dan inventarisasi lahan untuk Jalan Tol Yogyakarta-Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo terus dilakukan. Prosesnya dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau Kantor Pertanahan (Kantah) Kulon Progo.
Kepala BPN Kulon Progo, Margaretha Elya Lim mengatakan lahan terdampak Tol Yogyakarta-YIA di Kulon Progo mulai dari Kapanewon Sentolo di sisi timur hingga Kapanewon Temon di sisi barat.
"Yang sudah kami validasi dan identifikasi baru dari Sentolo sampai Wates," kata Elya, Kamis (06/11/2025).
Total lahan yang sudah diidentifikasi dan diinventarisasi mencapai 1.702 bidang. Ribuan bidang lahan tersebut sudah divalidasi oleh BPN Kulon Progo.
Elya mengatakan hasil validasi tersebut dikirimkan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk proses pembayaran Uang Ganti Rugi (UGR). Data dikirimkan melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah.
"Nanti LMAN yang akan memberikan anggaran untuk dikirimkan sebagai UGR," jelasnya.
Proses di LMAN inilah yang cukup lama. Berdasarkan data BPN Kulon Progo, hingga 7 Oktober 2025 baru 466 bidang tanah yang menerima UGR dengan nilai totalnya sekitar Rp 486 miliar.
Dilanjut tahun depan
BPN Kulon Progo pun akan melanjutkan proses identifikasi dan inventarisasi lahan terdampak Tol Yogyakarta-YIA. Rencananya, proses tersebut akan dilanjutkan tahun depan.
"Kami bekerja sesuai penetapan lokasi (penlok) yang dititipkan Pemda DIY, jadi dipastikan tidak ada perubahan lagi," ujar Elya.
Ia turut menyarankan warga yang telah menerima UGR untuk segera mengosongkan lahan lama. Pembelian lahan baru mengandalkan UGR yang telah diberikan.
Salah satu wilayah terdampak adalah Kalurahan Kaliagung di Kapanewon Sentolo. Lurah Kaliagung, Sugeng Nugroho mengatakan ada 260 bidang terdampak, di mana sebagian telah menerima UGR.
Ia pun menyarankan warganya yang telah menerima UGR agar memanfaatkannya secara bijak. Khususnya untuk membeli lahan baru dan menjadikannya simpanan jika masih ada sisa.
"Lebih baik diarahkan untuk investasi masa depan, seperti ditabung untuk kebutuhan utama," kata Sugeng beberapa waktu lalu.(alx)
| Pengelola Bandara YIA Kulon Progo Nyatakan Kesiapannya Sebagai Embarkasi Haji DIY Mulai 2026 |
|
|---|
| Sepeda Motor Milik Warga di Wates Kulon Progo Digasak Maling, Kerugian Hingga Rp27 Juta |
|
|---|
| Ganti Rugi JJLS di Kulon Progo Tak Kunjung Dibayarkan, Warga Terdampak Menanti Kejelasan |
|
|---|
| Nasib Warga Kulon Progo yang Gagal Beli Lahan Pengganti Akibat UGR JJLS Belum Dibayarkan |
|
|---|
| Warga Terdampak JJLS di Kulon Progo Merasa Dibohongi Pemda DIY Usai Temui Dirjen Bina Marga KemenPU |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.