Ekonomi DIY Tumbuh 5,40 Persen pada Triwulan III 2025, Tertinggi di Pulau Jawa
Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat, ekonomi DIY pada triwulan III 2025 tumbuh 5,40 persen (yoy).
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Sedangkan pada komponen konsumsi pemerintah pada triwulan III 2025 tumbuh melambat menjadi 0,40 persen.
Pada triwulan sebelumnya tumbuh 2,00 persen.
Perlambatan ini dipicu oleh kebijakan efisiensi anggaran, sehingga memengaruhi penurunan belanja barang dan jasa pemerintah.
Kendati demikian, pemerintah telah mengalokasikan dana dari APBN untuk mendukung sejumlah program strategis nasional, salah satunya MBG sebesar Rp 307,28 miliar.
Belanja pegawai dari APBN naik 9,46 persen, namun dari APBD turun 1,42 persen.
“Sebagai sumber pertumbuhan ekonomi DIY menurut pengeluaran pada triwulan III 2025 yaitu PMTB sebesar 2,95 persen, konsumsi rumah tangga 2,28 persen, diikuti konsumsi pemerintah 0,04 persen,” ujarnya.
Dengan pertumbuhan ekonomi 5,40 persen (yoy) dan 0,23 persen (qtq), menempatkan DIY menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa.
Namun kontribusi DIY terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa hanya 1,54 persen dan secara nasional hanya 0,87 persen. (*)
| Jumlah Pengangguran di Indonesia Per Agustus 2025 Tembus 7,46 Juta Orang |
|
|---|
| Inflasi Gunungkidul 0,28 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Kenaikan Harga Emas hingga Cabai Merah |
|
|---|
| Kenaikan Harga Emas Hingga Biaya Kuliah Picu Inflasi di DIY |
|
|---|
| MPBI DIY Minta BPS DIY Terlibat Aktif dalam Penetapan Upah Minimum 2026 |
|
|---|
| Pengusaha Optimistis Tapi Minta Perizinan Jangan Berbelit-belit |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.