ICIHES 2025 di Yogyakarta Jadi Ajang Pengembangan Ekonomi Syariah Nasional dan Global
UGM berkolaborasi dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Kyoto University, dan Ritsumeikan University dari Jepang menggelar 3rd ICIHES 2025
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Pengembanan usaha ini berbasis kalurahan, dan kini sudah ada di 36 titik di DIY.
Program Global Gotong Royong Tetrapreneur bisa dikembangkan menjadi kawasan halal.
“Kerja sama ini harus dibiasakan menjadi cultur, yang memang biasanya Yogya itu menjadi magnet untuk diadopsi di wilayah lain. G2R Tetrapreneur ini sudah diadopsi, akan menjadi satu kebijakan standarisasi di Indonesia,” ujarnya.
Direktur Pertubuhan Legasi Tun Abdullah Ahmad Badawi Malaysia, Dato Jefridin Atan mengungkapkan Indonesia menjadi menarik karena memiliki Industry Halal Masterplan, sementara Malaysia tidak punya.
Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).
“Sehingga urutan pelaksanaannya jelas, dari negara turun ke kabupaten, ke bawah. Untuk tantangannya adalah bagaimana masyarakat menerimanya,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Ritsumeikan University Jepang, Prof. Emeritus Dr. Yasushi Kosugi menambahkan Asia memberikan kontribusi yang besar dalam pengembangan ekonomi halal. Hal itu tidak lepas dari jumlah populasi umat Islam yang besar.
“Harapannya ICIHES 2025 ini menjadi awal baru pengembangan ekonomi syariah dan industri halal di masa depan,” pungkasnya. (*)
| Kota Yogyakarta Waspada Leptospirosis: Dinkes Catat 26 Kasus, 6 Diantaranya Meninggal Dunia |
|
|---|
| Kans Rafinha Panaskan Derby Mataram Hadapi Persis Solo, Pelatih PSIM Yogyakarta: Saya Lihat Dulu |
|
|---|
| 3 Rekomendasi Kafe Matcha yang Nyaman untuk Nugas di Jogja |
|
|---|
| Pemkot Yogya Buka Opsi Penerapan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi |
|
|---|
| Waspada Leptospirosis! 26 Kasus Terdeteksi di Kota Yogya, 6 Meninggal Dunia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.