Sri Sultan HB X Harap Kerja Sama DIY–Kyoto Terus Tumbuh dari Akar Tradisi

DIY dan Kyoto berkomitmen memperkuat kerja sama yang berakar pada tradisi, sekaligus menatap masa depan dengan semangat inovasi dan persaudaraan

Dok Humas Pemda DIY
JABAT TANGAN - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, berjabat tangan dengan Ketua Dewan Prefektur Kyoto, Ryuzo Aramaki, dalam jamuan makan malam memperingati 40 tahun kerja sama dan persahabatan antara DIY dan Prefektur Kyoto, di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Senin (3/11/2025). Keduanya sepakat memperluas kolaborasi lintas bidang, dari budaya hingga ekonomi dan pendidikan. 

Ia menekankan pentingnya langkah konkret untuk mempererat kolaborasi di bidang industri, pendidikan, dan ekonomi.

“Kami juga ingin sekali untuk membawa semangat kerja sama yang semakin dikukuhkan pada malam ini ke Kyoto. Kami berharap Sri Sultan diberi kesehatan karena sosok beliau sangat penting untuk merealisasikan kerja sama ke depannya antara Yogyakarta dan Kyoto,” paparnya.

“Beliau bahkan memiliki jaringan komunikasi yang begitu luas dan kuat dengan tokoh-tokoh di negara Jepang.”

Penghargaan

Dalam kesempatan tersebut, Aramaki juga menyampaikan penghormatan kepada Sri Sultan HB X atas penghargaan “The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star” yang dianugerahkan oleh Pemerintah Jepang. 

Penghargaan ini, menurutnya, mencerminkan penghargaan atas dedikasi Sri Sultan dalam mempererat hubungan antara Jepang dan Indonesia, khususnya melalui kerja sama kultural antara Kyoto dan Yogyakarta.

“Selamat atas penghargaan yang telah diterima. Penghargaan ini merupakan penghargaan yang luar biasa dan bergengsi,” ujar Aramaki.

“Saya juga berharap agar Yogyakarta menjadi daerah yang sejahtera dan maju selalu.”

Acara jamuan malam itu turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Prefektur Kyoto Hironori Furikawa, serta jajaran pejabat dari kedua daerah. Dari Pemerintah Daerah DIY hadir Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X, Sekretaris Daerah Ni Made Dwipanti Indrayanti, para staf ahli gubernur, dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah.

Empat dekade hubungan Yogyakarta–Kyoto menjadi simbol persahabatan dua pusat budaya dunia yang terus beradaptasi dan berinovasi tanpa meninggalkan akar tradisinya. 

Seperti diungkapkan Sri Sultan HB X, kerja sama itu diharapkan menjadi jembatan antara kearifan masa lampau dan visi masa depan, menjadikan persahabatan budaya sebagai fondasi kemajuan bersama. (*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved