BPBD Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga Januari 2026
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi mulai November hingga 31 Januari 2026
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi mulai November hingga 31 Januari 2026
- Potensi cuaca ekstrem terjadi di sebagian wilayah Gunungkidul
- Pemetaan zona rawan dan risiko potensi bencana di beberapa kapanewon di Gunungkidul
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Mengantisipasi peningkatan potensi bencana di musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi mulai November hingga 31 Januari 2026.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Edy Winarta, mengatakan status ini diberlakukan untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang kerap terjadi pada akhir tahun.
"Wilayah Gunungkidul mulai diguyur hujan sejak awal November. Namun, potensi bencana sudah muncul sejak masa peralihan dari kemarau ke penghujan. Sudah ada dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi di awal musim hujan, sehingga harus diwaspadai,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025).
Ia menuturkan, penetapan status siaga akan berlaku selama tiga bulan ke depan.
Draf surat keputusan sudah disiapkan dan tinggal menunggu pengesahan dari Bagian Hukum Setda Gunungkidul.
Selain penetapan status siaga, BPBD juga menyiagakan personel dan peralatan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
“Kami sudah menyiapkan tim reaksi cepat agar bisa segera turun ke lapangan saat terjadi bencana, baik untuk evakuasi maupun penanganan darurat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, mengatakan bahwa pemetaan wilayah rawan bencana menjadi bagian penting dari upaya mitigasi agar dampak bencana dapat diminimalkan.
Baca juga: Ratusan Siswa di Ponjong Gunungkidul Keracunan Menu MBG, Dinkes Sebut Proses Pendinginan Tak Tepat
Potensi Bencana
Berdasarkan hasil pemetaan, potensi banjir berada di sepanjang aliran Kali Oya dan sejumlah titik di Kapanewon Girisubo.
Adapun wilayah yang berisiko longsor terdapat di zona utara, meliputi :
- Kapanewon Patuk
- Kapanewon Gedangsari
- Kapanewon Nglipar
- Kapanewon Ngawen
- Kapanewon Semin, dan
- Kapanewon Ponjong
“Sedangkan untuk angin kencang, potensi risikonya tersebar hampir di seluruh wilayah Gunungkidul,” tuturnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca, antara lain dengan melakukan kerja bakti membersihkan saluran air dan memangkas pohon yang terlalu rindang.
“Yang tak kalah penting adalah memperbarui informasi cuaca dari BMKG sebagai acuan. Tetap berhati-hati dan waspada agar dampak bencana bisa ditekan sekecil mungkin,” pungkasnya. (*)
| Ratusan Siswa di Ponjong Gunungkidul Keracunan Menu MBG, Dinkes Sebut Proses Pendinginan Tak Tepat |
|
|---|
| Apel Kesiapsiagaan Bencana di Kota Magelang, Wali Kota Ajak Perkuat Sinergi dan Budaya Siaga |
|
|---|
| Lagi, Kasus Dugaan Keracunan MBG Menimpa 121 Siswa di Ponjong Gunungkidul |
|
|---|
| BREAKING NEWS : Pemkab Kulon Progo Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi |
|
|---|
| 582 Atlet Ikuti Kejurnas Sepatu Roda Piala Bupati Gunungkidul II |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.