Ratusan Siswa di Ponjong Gunungkidul Keracunan Menu MBG, Dinkes Sebut Proses Pendinginan Tak Tepat

Proses pendinginan makanan yang tidak tepat diduga menjadi pemicu keracunan makanan ratusan siswa di Kapanewon Ponjong, Gunungkidul

Dok. Istimewa
ILUSTRASI - Keracunan makanan 

Ringkasan Berita:
  • Ratusan siswa di Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, dilaporkan mengalami gejala keracunan menu MBG
  • Proses pendinginan makanan yang tidak tepat diduga menjadi pemicu keracunan makanan ratusan siswa di Kapanewon Ponjong, Gunungkidul
 

 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menduga penyebab kasus dugaan  keracunan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa 121 siswa di Kapanewon Ponjong berasal dari kesalahan proses penyimpanan makanan.

Proses pendinginan makanan yang tidak tepat menyebabkan munculnya bakteri di dalam wadah makan atau ompreng yang digunakan siswa.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menjelaskan hasil analisis sementara menunjukkan bahwa dugaan keracunan disebabkan oleh makanan yang masih panas langsung ditutup rapat.

“Terjadi dugaan keracunan karena proses pendinginan kurang. Makanan masih panas langsung ditutup, sehingga muncul proses fermentasi di dalam ompreng yang memicu pertumbuhan bakteri,” ujar Ismono, Senin  (3/11/2025).

Ia menambahkan, kondisi tersebut dapat mempercepat pembusukan makanan, terutama bila bahan pangan mengandung protein seperti ayam atau telur. 

“Suhu yang lembap dan tertutup membuat bakteri mudah berkembang. Begitu dikonsumsi anak-anak, langsung menimbulkan gejala mual, muntah, dan diare,” katanya.

Baca juga: Lagi, Kasus Dugaan Keracunan MBG Menimpa 121 Siswa di Ponjong Gunungkidul 

Dinas Kesehatan Gunungkidul telah melakukan penelusuran di lokasi sekolah dan dapur penyedia makanan untuk memastikan sumber kontaminasi.

Sampel makanan dan air telah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut.

 “Untuk sample makan dan air sudah dikirim ke laboratorium, diperlukan waktu sekitar 14 hari untuk hasil bisa diketahui," paparnya.

Sementara itu, dia menuturkan untuk kondisi kesehatan seluruh siswa yang sempat dirawa,t seluruhnya sudah membaik dan pulang ke rumah.

"Dari laporan petugas sudah tidak ada yang dirawat di rumah sakit maupun tambahan kasus," terangnya.

Kronologi Kasus

Sebelumnya diberitakan, kasus dugaan keracunan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi menimpa sebanyak 121 siswa di Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.

Insiden keracunan itu terjadi dihari yang sama dengan kejadian serupa yang menimpa 695 siswa di Kapanewon Saptosari, pada Rabu (29/10/2025).

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved